Bikin Video Propaganda Militer, China Diejek karena Comot Adegan Hollywood

Beijing(MedanPunya) Video berisi propaganda militer yang dibuat China dilaporkan diejek karena menggunakan sejumlah klip dari film Hollywood terkenal.

Video itu memperlihatkan sebuat pesawat yang diyakini pesawat pembom H-6 melakukan simulasi serangan terhadap pangkalan AS di Guam.

Video propaganda yang dibuat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China itu disebut sudah ditonton hampir lima juta kali di Weibo.

Namun, sejumlah netizen mengejek film pendek itu karena menggunakan adegan dalam film Hollywood, seperti Transformers maupun The Rock.

“Sungguh beruntung karena di sini tidak ada isu berkaitan hak cipta,” ejek salah satu warganet.

Netizen lainnya mengaku hanya bisa tertawa karena Beijing ternyata mencomot berbagai klip dalam film produksi Amerika Serikat (As).

“Jangan menggunakan klip dari negara yang payah seperti AS. Saya sudah muak karena orang-orang memerhatikannya di Twitter,” sahut warganet lainnya.

Video berdurasi dua menit, berjudul Gods of War – Attack! dirilis oleh angkatan udara “Negeri Panda” pada Sabtu (19/9).

Menggunakan musik yang dramatis, mereka mempertontonkan pesawat H-6 menjatuhkan bom di Pangkalan Udara Andersen milik AS di Guam.

“Kami adalah penjaga udara tanah air. Kami yakin dan percaya dengan kemampuan kami melindungi angkasa bumi pertiwi,” kata angkatan udara.

Namun, video tersebut langsung menarik perhatian karena ternyata adegan yang dipakai berasal dari The Transformers: Revenge of the Fallen.

Tidak ada tanggapan dari Beijing mengenai ejekan itu. Namun sumber kepada South China Morning Post berujar, adalah lumrah jika mereka “meminjam” dari Hollywood.

“Hampir semua perwira di sini tumbuh besar menonton film AS. Jadi di benak mereka, film perang AS sangatlah keren,” ujar dia.

Video itu dirilis bersamaan dengan kabar Beijing menggelar latihan militer dekat Taiwan, di tengah kunjungan pejabat AS.

Colin Koh, peneliti dari Singapore’s Institute of Defence and Strategic Studies kepada Reuters berkata, video itu bisa jadi merupakan peringatan.

“Mereka ingin menunjukkan bahwa Guam bisa jadi dalam ancaman jika konflik di Taiwan maupun Laut China Selatan pecah,” bebernya.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version