China Sanksi Puluhan Pejabat Trump karena “Melanggar Kedaulatan”

Beijing(MedanPunya) Pemerintah China mengumumkan sanksi terhadap puluhan pejabat mantan Presiden AS Donald Trump karena “melanggar kedaulatan” mereka.

Keputusan ini muncul setelah Joe Biden resmi dilantik sebagai Presiden AS di Gedung Capitol, pada Rabu siang (20/1).

Banyak kalangan meyakini, pemerintahannya akan tetap bersikap keras pada Beijing. Namun, Biden akan mengedepankan kerja sama internasional.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri China menyindir AS sudah dikuasai para politisi pembenci mereka dalam empat tahun terakhir.

“Dengan menunjukkan kebencian, mengabaikan kepentingan dua negara, mereka merencanakan, mengeksekusi, serangkaian kebijakan gila,” ucap Beijing.

Langkah pemerintahan Trump itu dianggap menyinggung rakyat China, merendahkan kepentingan mereka, dan melanggar relasi dua negara.

“China memutuskan memberikan sanksi terhadap 28 pejabat yang sudah melanggar kedaulatan kami, dan bertanggung jawab atas rusaknya relasi bilateral,” ucap kemenlu.

Mereka yang terkena hukuman adalah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, penasihat perdagangan Peter Navarro.

Asisten Menteri Luar Negeri untuk Asia Timur dan Pasifik David Stilwell, Penasihat Keamanan Nasional Robert O’Brien.

“Negeri Panda” juga menerbitkan hukuman untuk mentan penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, dan eks penasihat senior Steve Bannon.

Beijing menyatakan, mereka yang disanksi dilarang untuk menginjakkan kaki baik di daratan utama, Makau, hingga Hong Kong.

Selain itu, perusahaan maupun institusi yang ada hubungannya dengan pejabat AS itu dilarang berbisnis dengan China.

Sanksi itu menuai reaksi Bolton, sosok yang berubah menjadi pengritik vokal Trump sejak didepak pada September 2019.

Dalam kicauannya, dia mengaku sangat bangga karena bisa menuai kemarahan negara dengan salah satu ekonomi terkuat dunia.

“Saya disanksi pemerintah Komunis China atas ‘perilaku menjijikan’. Kabar baik di tengah Hari Inaugurasi!” kata dia.

“Saya menerima pengakuan prestisius ini atas upaya tak kenal lelah saya dalam memertahankan kemerdekaan Amerika,” lanjutnya.

Di hari terakhirnya, Trump terus menunjukkan taring kepada “Negeri Panda” di teknologi, ekonomi, asal usul Covid-19, hingga muslim Uighur.

Pada Selasa (19/1), Pompeo mengumumkan bahwa perlakuan Beijing terhadap Uighur merupakan genosida dan kejahatan kemanusiaan.

Kementerian Luar Negeri China menyerang balik, menuding Pompeo mengarang berbagai tuduhan palsu selama dia menjabat.

Kritik keras Pompeo kepada China memang menjadi ciri khasnya, meski dia tidak pernah terang-terangan menyatakan genosida.

Calon menteri luar negeri yang dipilih Biden, Antony Blinken, menegaskan dia sepakat dengan tudingan Pompeo.

Blinken dan calon menteri keuangan Janet Yellen menyatakan, mereka berkomitmen membuat perusahaan dan pekerja AS semakin kompetitif.

Meski begitu, mereka juga mengisyaratkan tidak akan keras dalam ucapan dan bergandengan tangan menghadapi masalah global.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version