Beijing(MedanPunya) Otoritas China menyerukan Amerika Serikat (AS) untuk berhenti melakukan manuver politik terkait virus Corona (COVID-19). AS diminta untuk menghormati fakta-fakta yang ada soal virus yang pertama muncul di Wuhan, China dan kini merajalela secara global tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menyampaikan seruan itu dalam konferensi pers di Beijing.
Zhao menepis tuduhan politikus AS yang menyebut China tidak pernah melaporkan wabah virus Corona kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), usai laporan terbaru yang dirilis WHO soal kronologi respons Corona. Ditegaskan Zhao bahwa tuduhan AS sepenuhnya bertentangan dengan fakta-fakta yang ada soal virus Corona.
Dalam pernyataannya, Zhao menegaskan bahwa China sebagai negara anggota dari Regulasi Kesehatan Internasional pada WHO, telah secara sungguh-sungguh menjalankan tugas dan kewajiban sesuai regulasi yang berlaku dengan cara yang terbuka, transparan dan bertanggung jawab.
Ditegaskan juga oleh Zhao bahwa China telah secara tepat waktu memberikan informasi soal Corona kepada WHO, negara-negara terkait dan organisasi regional, juga kepada Hong Kong, Macau dan
“Kronologi yang dirilis baik oleh pemerintah China dan WHO jelas menunjukkan bahwa China telah membagikan informasi epidemi dengan komunitas internasional secara tepat waktu dan transparan,” tegas Zhao.
Pada 31 Desember 2019, Komisi Kesehatan Kota Wuhan merilis pernyataan soal situasi kasus pneumonia di kota tersebut melalui situs resminya. Zhao menyatakan bahwa otoritas China melaporkannya kepada WHO dalam waktu sesegera mungkin. Ditegaskan Zhao bahwa fakta ini tidak bisa lebih jelas lagi.
“Dengan memutarbalikkan fakta dan memberitahukan kebohongan, politikus AS bertujuan untuk menjebak China dan WHO demi agenda politik mereka sendiri. Kami mendorong mereka untuk menghormati fakta dan menghentikan manuver politik,” sebut Zhao.
Dalam laporan kronologi terbarunya, WHO mengakui bahwa kasus pneumonia akibat Corona pertama di Wuhan dilaporkan oleh kantor cabang WHO yang ada di China dan bukan oleh pemerintah China sendiri.***dtc/mpc/bs