Diplomat AS: Susah Bicara dengan China

Anchorage(MedanPunya) Pembicaraan pertama antara pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan China berlangsung sulit, kata para diplomat AS pada Jumat (19/3).

Namun, dikatakan mereka, pertemuan langsung itu juga menemukan beberapa kata sepakat di beberapa bidang.

Pembicaraan bertema luas itu dibuka dengan panas saat para diplomat top dari kedua pihak saling mengecam tindakan agresif yang mengganggu stabilitas global.

Setelah berakhirnya tiga sesi selama Kamis-Jumat pagi, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, pihak Amerika berterus terang tentang kekhawatirannya atas tindakan Beijing terhadap Hong Kong dan Taiwan, serta penindakan di dunia maya.

Seperti yang diperkirakan, China sangat defensif mempertahankan argumennya, kata Blinken.

“Tapi kami juga bisa melakukan percakapan yang sangat terbuka selama berjam-jam ini dengan agenda yang ekspansif.”

“Tentang Iran, tentang Korea Utara. Tentang Afghanistan, tentang iklim, kepentingan kami bersinggungan,” tambahnya.

Pertemuan yang digelar dua bulan setelah Biden dilantik sebagai Presiden AS ini dibuat untuk bertukar pandangan, sehingga memang tidak ada kesepakatan yang dijalin.

“Kami menginginkan pembicaraan yang tegas dan langsung mengenai berbagai masalah, dan itulah yang dia lakukan,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan.

“Kami akan terus berkonsultasi dengan para sekutu dan mitra dalam perjalanan ke depannya.”

Diplomat top China Yang Jiechi mengatakan, pembicaraan di Anchorage, Alaska, ini berlangsung terbuka, konstruktif dan membantu.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version