Washington(MedanPunya) Gedung Putih menyatakan tidak mendukung Ukraina melancarkan serangan di dalam wilayah Rusia. Hal ini disampaikan setelah dua drone dari Ukraina merusak bangunan di Moskow, Rusia pada Senin pagi waktu setempat.
“Secara umum kami tidak mendukung serangan di dalam Rusia,” kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre kepada wartawan dalam konferensi pers.
Pemerintah Rusia telah berjanji untuk mengambil tindakan pembalasan yang keras terhadap Ukraina, usai dua serangan drone atau pesawat tak berawak, yang disebut Rusia sebagai tindakan teror yang kurang ajar.
Tidak ada yang terluka dalam serangan di Moskow itu.
Namun diketahui bahwa salah satu drone terjatuh di dekat gedung Kementerian Pertahanan, di mana Rusia menggelar rapat membahas apa yang disebutnya sebagai ‘operasi militer khusus’, sungguh menjadi pukulan simbolis yang menggarisbawahi jangkauan drone semacam itu.
Kerusakan cukup serius juga terjadi pada sebuah gedung perkantoran di Moskow yang dihantam drone kedua Ukraina, di mana bagian jendela pada dua lantai teratas gedung itu pecah dan puing-puing berserakan di atas jalanan di sekitar gedung.
Serangan drone di Moskow itu, meskipun tidak terlalu parah dalam hal korban jiwa atau kerusakan, tercatat sebagai serangan paling mengkhawatirkan sejak dua drone meledak di atas Kremlin pada Mei lalu.
Selain di Moskow, rentetan serangan drone — tepatnya 17 drone — juga menghantam Crimea yang dicaplok Rusia dari Ukraina sejak tahun 2014. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim berhasil menjatuhkan drone-drone itu dengan peralatan anti-drone dan sistem pertahanan udara.
“Ini adalah perang yang dimulai Rusia. Ini adalah perang mereka,” kata Jean-Pierre. “Dan mereka dapat mengakhirinya kapan saja dengan menarik pasukan dari Ukraina, alih-alih melancarkan serangan brutal terhadap warga sipil,” imbuh jubir Gedung Putih itu.
Sementara itu, otoritas Ukraina pada Senin mengatakan serangan drone Rusia telah menghancurkan gudang biji-bijian Ukraina di Sungai Danube dan melukai tujuh orang.***dtc/mpc/bs