Senin, 19 Mei 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Dunia

Hamas Rilis Instruksi Baru soal Tangani Sandera Jika Israel Mendekat

Selasa, 3 September 2024
kanal Dunia
5
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Gaza City(MedanPunya) Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengungkapkan bahwa sejak Juni lalu, para petempurnya beroperasi berdasarkan instruksi baru soal cara menangani para sandera jika pasukan Israel mendekati lokasi mereka ditahan di Jalur Gaza.

Hal ini diungkapkan setelah pasukan Tel Aviv menemukan jenazah enam sandera di dalam terowongan bawah tanah di area Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

Seorang pejabat Hamas menyebut keenam sandera tewas karena serangan Israel. Namun militer Israel membantah dan menyebut keenam sandera itu ditembak mati oleh petempur Hamas saat pasukan Israel bergerak mendekati lokasi penahanan mereka.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah akan membalas dendam kepada Hamas atas kematian para sandera tersebut.

Juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam Abu Ubaida, tidak memberikan informasi detail soal instruksi baru tersebut. Ubaida hanya mengatakan bahwa kelompok Hamas menganggap Israel bertanggung jawab atas kematian para sandera.

Instruksi baru itu, menurut Ubaida, diberikan kepada para penjaga sandera setelah operasi penyelamatan dilakukan pasukan Israel pada Juni lalu. Saat itu, pasukan Tel Aviv berhasil membebaskan empat sandera dalam operasi yang menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.

“Netanyahu bersikeras untuk membebaskan para tahanan (sandera-red) melalui tekanan militer, daripada mencapai kesepakatan, yang berarti mereka (para sandera-red) akan dipulangkan ke keluarga mereka dalam kain kafan. Keluarga mereka harus memilih apakah keluarga ingin mereka mati atau hidup,” cetusnya.

Pada Senin (2/9) waktu setempat, sayap bersenjata Hamas merilis rekaman video yang menunjukkan salah satu sandera dari enam sandera yang tewas itu. Dalam video tersebut, sandera yang berjenis kelamin perempuan itu mendesak Netanyahu mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera.

Sandera itu juga mengatakan bahwa dirinya khawatir akan tewas dalam penahanan Hamas. Tanggal pasti kapan video itu direkam tidak diketahui secara jelas.

Netanyahu, dalam konferensi pers pada Senin (2/9), mengatakan bahwa para sandera ditembak di bagian belakang kepada. dan bersumpah bahwa Hamas akan membayar mahal atas kematian para sandera itu.

Seorang pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, dalam komentarnya menyebut tuduhan Netanyahu terhadap Hamas adalah upaya untuk melepaskan diri dari tanggung jawab atas kematian para sandera. Abu Zuhri juga menegaskan bahwa ancaman Netanyahu tidak membuat takut para pemimpin Hamas.

“Netanyahu membunuh enam tahanan (sandera-red) dan dia bertekad untuk membunuh sisanya. Israel harus memilih antara Netanyahu atau kesepakatan (gencatan senjata-pembebasan sandera),” tegas Abu Zuhri dalam pernyataannya.

Dalam komentar terpisah, salah satu anggota biro politik Hamas, Ezzat El Rashq, menuduh Netanyahu sebagai pihak yang menunda tercapainya kesepakatan pembebasan sandera dari Jalur Gaza.

“Para sandera yang ditahan kelompok perlawanan bisa segera kembali kepada keluarga-keluarga mereka, yang menunda pemulangan mereka dan bertanggung jawab atas nyawa mereka adalah Netanyahu,” sebutnya.

Israel dan Hamas gagal mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri perang dan membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, sebagai imbalan atas pembebasan para tahanan Palestina yang ditahan oleh Tel Aviv.

Hamas menginginkan adanya kesepakatan untuk mengakhiri perang dan mengusir pasukan Israel dari Jalur Gaza, sedangkan Netanyahu menegaskan bahwa perang hanya bisa berakhir setelah Hamas dikalahkan.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Tags: Benjamin NetanyahuHamassandera
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Slot Tegur 2 Pemain Ini saat Liverpool Pesta di Old Trafford

Berita Berikutnya

Eks Bupati Batu Bara Ditangkap Usai Daftar Pilkada

Related Posts

Dunia

Trump Ingin Ubah Gaza Jadi ‘Zona Kebebasan’, Hamas: Gaza Tak Dijual!

Jumat, 16 Mei 2025
Dunia

Netanyahu: Pasukan Israel Akan Masuk Gaza dengan Kekuatan Penuh

Rabu, 14 Mei 2025
Dunia

Reaksi Trump dan PBB Terkait India Serang Pakistan Hari Ini

Rabu, 7 Mei 2025
Dunia

Trump Perintahkan Buka Lagi Alcatraz, Penjara Paling Menyeramkan di Dunia

Senin, 5 Mei 2025
Dunia

Zelensky Sebut Gencatan Senjata Putin sebagai Taktik Manipulasi

Selasa, 29 April 2025
Dunia

Gempar Media AS Sebut Kyiv ‘Kota Rusia’, Ukraina Marah

Senin, 21 April 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Trump Ingin Ubah Gaza Jadi ‘Zona Kebebasan’, Hamas: Gaza Tak Dijual!

Jumat, 16 Mei 2025

Barcelona Juara LaLiga 2024/2025, Lionel Messi Kirim Ucapan

Jumat, 16 Mei 2025

RI Kurangi Impor Minyak dari Timur Tengah dan Afrika, Tambah Porsi AS

Jumat, 16 Mei 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana