London (MedanPunya) Inggris sedang mengalami krisis. Kondisi sulit ini membuat warganya melakukan berbagai cara untuk bertahan hidup.
Bahkan banyak perempuan yang menjadi penjaja seks untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membayar tempat tinggal.
“Biaya hidup mengalami kenaikan. Kaum perempuan di Inggris juga menghadapi masalah dan menjadi penjaja seks untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka,” kata Badan Amal Beyond the Streets.
Mirisnya, mereka yang menjaja seks ini juga kerap kali memberikan potongan harga atau gratis biaya akomodasi penginapan. Hal ini dilakukan untuk mendapat imbalan. Namun hal ini juga sering kali disalahgunakan oleh.
“Krisis dan tingginya biaya hidup menjadi pendorong (seks untuk bertahan hidup), mereka juga saat ini menghadapi eksploitasi yang cukup besar,” jelasnya.
Tak cuma menjajakan seks, sebagian perempuan juga rela bertahan hidup di hubungan yang penuh kekerasan di tengah krisis ekonomi.
Masalah ini telah mendapatkan perhatian dari pemerintah Inggris. Sekretaris Dalam Negeri, Suella Braverman mengungkapkan jika dia sedang mempertimbangkan adanya undang-undang baru untuk melindungi orang yang rentan eksplotasi seks.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris menyebut menjajakan seks di Inggris sudah masuk ranah ilegal berdasarkan UU Pelanggaran Seksual.***dtc/mpc/bs