Pyongyang(MedanPunya) Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyerukan perluasan latihan militer dan meningkatkan kesiapan perang negaranya menjelang peringatan militer yang diwarnai parade besar-besaran. Para pejabat tinggi militer Korut pun menyatakan kesiapan untuk menjalankan seruan Kim Jong Un tersebut.
Perintah itu disampaikan Kim Jong Un saat memimpin rapat komisi militer pusat pada Partai Buruh Korea pada Senin (6/2) waktu setempat, di mana para pejabat membahas soal ‘tugas-tugas militer dan politik utama’ untuk tahun ini’.
Kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) juga melaporkan bahwa ‘isu jangka panjang menyangkut orientasi pembangunan militer’ juga dibahas dalam rapat tersebut.
“Dipelajari dan didiskusikan di sana … isu untuk secara terus-menerus memperluas dan mengintensifkan operasi dan latihan tempur (Tentara Rakyat Korea) … secara ketat menyempurnakan kesiapan untuk perang,” sebut KCNA merujuk pada isu yang dibahas dalam rapat.
Rapat komisi militer pusat Korut itu digelar saat citra satelit komersial terbaru menunjukkan ‘persiapan parade secara ekstensif’ tengah berlangsung di Pyongyang menjelang libur nasional penting pada bulan ini.
Korut diketahui merayakan hari berdirinya militer rezim komunis itu pada Rabu (8/2) besok dan ‘Hari Bintang Cemerlang’ pada 16 Februari mendatang, yang merupakan hari ulang tahun mendiang Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un.
Rapat militer itu digelar sepekan setelah latihan udara gabungan antara Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) memicu reaksi keras Korut. Latihan gabungan itu melibatkan sejumlah pesawat pengebom strategis dan jet tempur siluman, yang membuat Pyongyang memperingatkan bahwa latihan semacam itu bisa ‘memicu pertempuran habis-habisan’.
Korut diketahui selalu melihat latihan militer gabungan Korsel-AS sebagai latihan invasi ke wilayahnya.
Latihan militer gabungan itu, yang merupakan yang pertama sepanjang tahun ini, digelar sehari setelah Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin dan Menhan Korsel Lee Jong Sup bertemu di Seoul dan berjanji meningkatkan kerja sama keamanan untuk menangkal ancaman nuklir Korut.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Korut menyebut langkah untuk meningkatkan latihan militer gabungan itu telah melanggar ‘garis merah ekstrem’.
Para pakar menilai rapat jajaran petinggi militer Korut pada Senin (6/2) waktu setempat itu dimaksudkan untuk menyoroti kesiapan Pyongyang menghadapi latihan militer gabungan yang digelar Korsel-AS dan sekaligus menekankan Korut bersiap untuk perang sesungguhnya.
“Korea Utara mengisyaratkan soal kemungkinan aksi militer di masa mendatang atas nama pelatihan operasional dan latihan tempur dan kesiapan perang,” sebut peneliti pada Institut Unifikasi Nasional Korea, Hong Min.
Kim Jong Un baru-baru ini juga menyerukan peningkatan ‘eksponensial’ dalam persenjataan nuklir Korut, termasuk produksi massal senjata nuklir taktis dan pengembangan rudal baru untuk menangkal serangan nuklir.
Tidak hanya itu, Kim Jong Un juga menegaskan negaranya ‘harus sangat memperkuat kekuatan militer’ di tahun 2023 untuk merespons apa yang disebut Pyongyang sebagai permusuhan Korsel-AS.***dtc/mpc/bs