Selasa, 20 Mei 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Dunia

Kisah Tragis Sultan Terakhir Zanzibar, 56 Tahun Jadi Rakyat Jelata di Inggris

Senin, 5 Oktober 2020
kanal Dunia
66
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Portsmouth(MedanPunya) Di satu rumah sederhana di Southsea, Portsmouth, Inggris, tinggal seorang laki-laki bangsawan dari Zanzibar.

Bukan sembarang bangsawan, laki-laki bernama Jamshid bin Abdullah Al Said tersebut adalah sultan terakhir Zanzibar, kawasan yang berada di Samudra Hindia, yang sekarang menjadi bagian dari negara Tanzania.

Jamshid bin Abdullah Al Said mengasingkan diri ke Inggris hanya beberapa bulan, setelah menggantikan sang ayah, Abdullah bin Khalifa, sebagai sultan di Zanzibar.

Ia naik takhta pada Juli 1963 menyusul kematian ayahnya.

Pada Desember 1963 Inggris memberi kemerdekaan untuk Zanzibar dan hanya satu bulan setelahnya terjadi perlawanan rakyat yang mengakhiri kekuasaan laki-laki yang biasa disapa Sayyid Jamshid tersebut.

Revolusi ini menjadi awal kelahiran Zanzibar sebagai negara republik, sekaligus menghapus predikatnya sebagai penguasa.

Di saat istana dikuasai oleh kelompok perlawanan, Jamshid bin Abdullah Al Said, bersama anggota keluarga, kawan dekat, dan pegawai istana, menuju Oman dengan menggunakan kapal pesiar.

Namun ia ditolak untuk mendarat. Akhirnya ia terbang ke Inggris.

Rencana masuk ke Inggris melalui London pada Januari 1964 terpaksa dialihkan ke Manchester karena kabut tak memungkinkan pesawat untuk mendarat.

Dari Manchester, rombongan Jamshid bin Abdullah Al Said menuju London dengan menggunakan kereta.

Ned Donovan, penulis dan wartawan di Inggris yang mengikuti dari dekat kisah sultan terakhir Zanzibar mengatakan, ada isyarat ketika itu bahwa pemerintah Inggris “ingin mengembalikan kekuasaan di Zanzibar ke tangan Jamshid”.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, kata Donovan, kemungkinan bagi Jamshid untuk kembali berkuasa semakin tipis.

“Dan ketika Zanzibar dan Tanganyika bergabung untuk mendirikan negara Tanzania, kemungkinan bagi Jamshid untuk kembali menjadi sultan hilang sama sekali,” kata Donovan.

Donovan mengatakan, pemerintah Inggris sebenarnya sudah membahas rencana agar Jamshid bisa menghabiskan masa tuanya di salah satu koloni Inggris.

Disepakati bahwa Inggris akan memberi dana 100.000 pounds (setara dengan 2 juta pounds jika dihitung dengan nilai sekarang) begitu Jamshid meninggalkan Inggris.

Surat kabar Amerika Serikat The New York Times membenarkan adanya dana yang disiapkan oleh pemerintah Inggris untuk membantu Jamshid.

Tempat yang dianggap ideal bagi Jamshid untuk mengasingkan diri adalah Oman. Pada 1960-an, Oman diperintah oleh Said bin Taimur, yang masih punya hubungan keluarga dengan Jamshid.

Zanzibar pernah menjadi bagian dari Oman mulai 1698 hingga 1890. Pada 1890, Inggris menjadikan Zanzibar sebagai wilayah protektorat dan dipisahkan dari Oman.

Said bin Taimur menolak usul ini karena ia “tidak ingin ada dua sultan di waktu yang bersamaan” di Oman. Jamshid sendiri, menurut Donovan, juga tidak setuju dengan usul tersebut.

Tidak diketahui perkembangan selanjutnya, namun The New York Times memberitakan bahwa pada Mei 1964 pemerintah Inggris memberi Jamshid dana 100.000 pounds.

Dengan dana ini, Jamshid memulai kehidupan baru sebagai rakyat jelata dengan tinggal di satu rumah sederhana di pinggir pantai di Southsea, Portsmouth, Inggris.

Selama lebih dari 50 tahun tinggal di kota kecil di Southsea, tak banyak yang tahu bahwa Jamshid adalah sultan terakhir Zanzibar.

“Ia tidak mau menonjolkan diri, ia tidak pernah berbicara kepada wartawan … seingat saya tak ada warga lokal yang tahu bahwa sultan (terakhir) Zanzibar tinggal di sana (Southsea),” kata Donovan.

Donovan mengatakan Jamshid menjalani kehidupan seperti layaknya warga di Inggris lainnya seperti mengikuti ujian untuk mendapatkan surat izin mengemudi.

Saudara dan anaknya-anaknya kemudian pindah ke Oman, namun Jamshid harus bertahan di Inggris karena penguasa di Oman tak juga memberinya izin untuk pindah karena alasan keamanan.

Namun semuanya berubah ketika pada pertengahan September 2020, penguasa Oman, Sultan Haitham bin Tariq, akhirnya memberi izin bagi Jamshid untuk pindah dan menghabiskan masa tuanya di negara tersebut, setelah 56 tahun lamanya terasing di Inggris.

Salah seorang anggota keluarga Jamshid, kepada koran Timur Tengah The National mengatakan, “Keinginannya untuk pensiun di Oman dikabulkan oleh pemerintah dengan pertimbangan usianya yang sudah lanjut.”

“Ia memang ingin bisa menghabiskan masa tuanya di tanah leluhur, Oman,” tambahnya.

Pada usia 91 tahun, Jamshid akhirnya bisa kembali ke tanah lelulur dan Portsmouth pun kehilangan satu-satunya warga yang menyandang status sultan.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Tags: InggrisJamshid bin Abdullah Al SaidsultanZanzibar
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Komnas HAM Desak Aparat Temukan Aktor Aksi Kerusuhan Mei 2019

Berita Berikutnya

Pelapor Kolase ‘Kakek Sugiono’ Akan Temui Ma’ruf, Pertimbangkan Cabut Laporan

Related Posts

Dunia

Bawa 199 Penumpang, Pesawat Lufthansa “Melayang” 10 Menit di Udara Tanpa Pilot

Senin, 19 Mei 2025
Dunia

Trump Ingin Ubah Gaza Jadi ‘Zona Kebebasan’, Hamas: Gaza Tak Dijual!

Jumat, 16 Mei 2025
Dunia

Netanyahu: Pasukan Israel Akan Masuk Gaza dengan Kekuatan Penuh

Rabu, 14 Mei 2025
Dunia

Reaksi Trump dan PBB Terkait India Serang Pakistan Hari Ini

Rabu, 7 Mei 2025
Dunia

Trump Perintahkan Buka Lagi Alcatraz, Penjara Paling Menyeramkan di Dunia

Senin, 5 Mei 2025
Dunia

Zelensky Sebut Gencatan Senjata Putin sebagai Taktik Manipulasi

Selasa, 29 April 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Kasi Keuangan Polres Padangsidimpuan Dipecat karena Lakukan Penggelapan

Senin, 19 Mei 2025

Lakukan Pelanggaran Berat, Kadisnaker Sumut Ismael Sinaga Dipecat

Senin, 19 Mei 2025

Imigrasi Amankan 23 WNA Asal Bangladesh Tanpa Dokumen Resmi di Pancur Batu

Senin, 19 Mei 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana