Selasa, 20 Mei 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Dunia

Laporan Intelijen AS: Netanyahu Terancam-Israel Gagal Lenyapkan Hamas

Rabu, 13 Maret 2024
kanal Dunia
7
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Washington DC(MedanPunya) Kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu disebut “mungkin dalam bahaya”. Hal ini terungkap dalam laporan intelijen terbaru Amerika Serikat (AS), yang juga memperkirakan bahwa Israel akan gagal dalam melenyapkan Hamas, yang menjadi tujuan utama di balik perang Gaza.

Hal tersebut dimuat dalam laporan penilaian intelijen terbaru AS, atau yang disebut Laporan Penilaian Ancaman Tahunan, yang dirilis pada Senin (11/3) waktu setempat.

Laporan itu menyatakan keprihatinan tentang visi Israel untuk mengakhiri perang dan mengangkat keraguan soal apakah Netanyahu bisa tetap berkuasa dengan mandeknya pembahasan kesepakatan pembebasan sandera dan semakin meningkatnya tekanan dari warga Israel untuk mengamankan pembebasan sandera.

“Ketidakpercayaan terhadap kemampuan Netanyahu untuk memerintah semakin mendalam dan meluas di kalangan masyarakat, dibandingkan level yang sudah tinggi sebelum perang, dan kami memperkirakan akan terjadi aksi protes besar-besaran menuntut pengunduran dirinya dan pemilu yang baru,” demikian disampaikan dalam laporan intelijen AS tersebut.

“Pemerintahan yang berbeda dan lebih moderat adalah suatu kemungkinan,” sebut laporan tersebut.

Laporan intelijen AS itu juga memprediksi bahwa Israel akan kesulitan dalam mencapai tujuannya untuk “menghancurkan Hamas”.

“Israel mungkin akan menghadapi perlawanan bersenjata yang berkepanjangan dari Hamas selama betahun-tahun yang akan datang, dan militer akan berjuang untuk menetralisir infrastruktur bawah tanah Hamas, yang memungkinkan pemberontak untuk bersembunyi, mendapatkan kembali kekuatan dan mengejutkan pasukan Israel,” demikian seperti disebutkan oleh laporan tersebut.

Struktur pemerintahan dan keamanan di Jalur Gaza dan Tepi Barat, serta penyelesaian situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan upaya pembangunan kembali, menurut laporan intelijen AS, “akan menjadi komponen kunci dari hubungan jangka panjang Israel-Palestina”.

Ketegangan antara Netanyahu dan Presiden Joe Biden berkobar dalam beberapa hari terakhir terkait rencana operasi militer Israel di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan. Presiden AS Joe Biden, pada Sabtu (9/3) lalu, mengkritik Netanyahu dengan menyebut pendekatannya terhadap perang di Jalur Gaza “lebih merugikan Israel daripada membantu Israel”.

Biden mengatakan bahwa Netanyahu “memiliki hak untuk membela Israel, hak untuk terus mengejar Hamas”. Namun, dia juga menegaskan bahwa Netanyahu harus mempedulikan hilangnya nyawa-nyawa yang tidak berdosa di Jalur Gaza.

“Dia harus lebih memperhatikan hilangnya nyawa-nyawa tidak berdosa sebagai konsekuensi dari tindakan yang diambil,” cetus Biden merujuk pada Netanyahu, dalam wawancara yang disiarkan media MSNBC pada Sabtu (9/3) waktu setempat.

“Dalam pandangan saya, dia lebih merugikan Israel daripada membantu Israel,” tegasnya dalam wawancara tersebut.

Netanyahu, dalam tanggapannya, menolak kritikan Biden dengan menyebut Presiden AS itu “salah”.

“Jika yang dia maksud adalah saya menjalankan kebijakan pribadi yang bertentangan dengan mayoritas, keinginan mayoritas warga Israel, dan hal ini merugikan kepentingan Israel, maka dia salah dalam kedua hal tersebut,” ucap Netanyahu mengomentari kritikan Biden, dalam wawancara dengan media Politico.

Pemerintahan Biden sepenuhnya mendukung Israel dalam perangnya melawan Hamas, namun rasa frustrasi AS semakin terlihat jelas. Sementara Netanyahu menghadapi tekanan yang semakin besar di Israel karena kegagalannya memulangkan para sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Aksi protes menentang Netanyahu, yang diwarnai seruan pemilu dini, berlangsung di negara Yahudi tersebut. Bahkan jajak pendapat terbaru dari Institut Demokrasi Israel menunjukkan popularitas Netanyahu anjlok drastis, dengan hanya 15 persen warga Israel yang menginginkan dia tetap berkuasa.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Tags: Benjamin NetanyahuHamasintelijen
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Harga Emas Dunia Turun Dibayangi Data Inflasi AS

Berita Berikutnya

Xavi: Bukti Barcelona Bukan Lelucon di Liga Champions

Related Posts

Dunia

Bawa 199 Penumpang, Pesawat Lufthansa “Melayang” 10 Menit di Udara Tanpa Pilot

Senin, 19 Mei 2025
Dunia

Trump Ingin Ubah Gaza Jadi ‘Zona Kebebasan’, Hamas: Gaza Tak Dijual!

Jumat, 16 Mei 2025
Dunia

Netanyahu: Pasukan Israel Akan Masuk Gaza dengan Kekuatan Penuh

Rabu, 14 Mei 2025
Dunia

Reaksi Trump dan PBB Terkait India Serang Pakistan Hari Ini

Rabu, 7 Mei 2025
Dunia

Trump Perintahkan Buka Lagi Alcatraz, Penjara Paling Menyeramkan di Dunia

Senin, 5 Mei 2025
Dunia

Zelensky Sebut Gencatan Senjata Putin sebagai Taktik Manipulasi

Selasa, 29 April 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Demo di Kantor Gubsu, Ratusan Driver Ojol Minta Prabowo Minta Payung Hukum

Selasa, 20 Mei 2025

Modus Jadi Teknisi, Komplotan Maling di Nisel Curi 2 Mesin Ambulans Dinkes

Selasa, 20 Mei 2025

Penjelasan Badan Pengelola Kaldera Toba soal Kartu Kuning dari UNESCO

Selasa, 20 Mei 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana