Lawan Larangan Taliban, Perempuan Afghanistan Sekolah Online Diam-diam

Kabul(MedanPunya) Para perempuan di Afghanistan mulai belajar online secara diam-diam meskipun pemerintahan Taliban melarang mereka kembali bersekolah. Mereka memanfaatkan kelas coding yang dipelajari sebelum Taliban berkuasa dan mengikuti kelas online secara rahasia setiap harinya.

Salah satunya menyebut diri sebagai Zainab Muhammadi — bukan nama sebenarnya — yang menuturkan sekolahnya di Herat ditutup setelah Taliban berkuasa sejak Agustus lalu. Muhammadi menyatakan hal itu tidak menghalanginya untuk belajar.

“Ada ancaman-ancaman dan bahaya bagi perempuan seperti saya. Jika Taliban mengetahuinya … mereka mungkin menghukum saya dengan berat. Mereka bahkan mungkin merajam saya hingga tewas,” ucapnya.

“Tapi saya tidak kehilangan harapan atau aspirasi. Saya bertekad terus belajar,” imbuh perempuan berusia 25 tahun ini kepada Thomson Reuters Foundation via video call.

Muhammadi menjadi salah satu dari ratusan perempuan Afghanistan yang terus belajar — baik secara online maupun di ruang kelas darurat yang tersembunyi — meskipun Taliban menutup sekolah mereka.

CEO dan pendiri Code to Inspire (CTI) — akademi coding pertama untuk perempuan Afghanistan, Fereshteh Forough, menciptakan kelas virtual terenkripsi mengunggah konten pelajaran secara online dan memberikan laptop serta paket data internet untuk sekitar 100 siswanya, termasuk Muhammadi.

“Anda bisa terkurung di rumah (dan) menjelajahi dunia maya tanpa ragu-ragu, tanpa khawatir soal perbatasan geografis. Itulah keindahan teknologi,” ucap Forough.

Pada September lalu, pemerintah Taliban menyatakan laki-laki bisa kembali bersekolah, bersama dengan anak-anak usia sekolah dasar (SD), tapi perempuan yang berusia 12-18 tahun untuk tetap berada di rumah hingga situasinya mengizinkan mereka kembali bersekolah.

Taliban yang melarang perempuan bersekolah saat mereka berkuasa sekitar 20 tahun lalu, telah berjanji akan mengizinkan mereka kembali bersekolah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kelompok ini sudah berubah.

Seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang bertemu Taliban awal bulan ini menyatakan pemerintah Taliban tengah menyusun kerangka kerja, yang akan dipublikasikan pada akhir tahun.

“Pencapaian pendidikan dalam dua dekade terakhir harus diperkuat, bukan dimundurkan,” tegas Deputi Direktur Eksekutif pada badan anak PBB, UNICEF, Omar Abdi, dalam pernyataannya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version