Lula da Silva Kembali Berkuasa di Brasil Usai Dipenjara

Rio de Janiero(MedanPunya) Mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva kembali menjadi presiden Brasil setelah mengalahkan petahana Jair Bolsonaro dalam pemilihan presiden 2022. Dengan kemenangannya ini, Lula membuat comeback yang spektakuler sebagai pemimpin ekonomi terbesar Amerika Latin pada usia 77 tahun.

Kemenangan Lula menjadi salah satu kebangkitan politik paling luar biasa baru-baru ini. Pasalnya, Lula kembali ke panggung politik setelah tiga tahun lalu, dia mendekam di sel penjara. Mantan presiden Brasil, yang memimpin negara itu dari 2003 hingga 2010, sempat menjalani hukuman penjara selama 18 bulan karena korupsi.

Lula yang saat itu divonis 12 tahun penjara, dibebaskan dari penjara pada tahun 2019 setelah pengadilan memutuskan bahwa hakim yang mengawasi persidangan korupsinya bias. Saat itu, karier politiknya tampaknya sudah berakhir. Namun, siapa sangka di usia rentanya, dia kini kembali berkuasa.

“Kita perlu memperbaiki negara ini… agar orang-orang Brasil bisa tersenyum lagi,” kata Lula da Silva saat kampanye kepresidenannya di mana dia melintasi banyak wilayah dan muncul di podcast populer untuk memikat para pemilih yang lebih muda.

Dia bersumpah bahwa di bawah pemerintahannya, warga Brasil akan dapat kembali “makan picanha dan minum bir” pada akhir pekan, mengacu pada potongan daging sapi yang populer sebelum inflasi tinggi membuatnya di luar jangkauan banyak orang.

Semasa kepresidenannya, Lula mendapatkan reputasi sebagai pemimpin yang moderat dan pragmatis. Di akhir masa jabatannya, peringkat popularitasnya mencapai 87 persen yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, dia kemudian terperosok dalam skandal korupsi besar-besaran yang berpusat pada perusahaan minyak milik negara Petrobras yang menimpa beberapa politisi Brasil yang paling berpengaruh dan eksekutif bisnis.

Lula selalu membantah tuduhan bahwa dia menerima suap karena memberikan akses ke kontrak Petrobras yang menggiurkan. Dia dipenjara pada 2018, tahun yang dimenangkan oleh Jair Bolsonaro. Dia menghabiskan lebih dari 18 bulan di penjara sebelum dibebaskan sambil menunggu banding.

Vonis hukumannya dibatalkan tahun lalu oleh Mahkamah Agung, yang menyatakan hakim utama dalam kasus tersebut bias.

Lula tumbuh dalam kemiskinan yang parah, anak ketujuh dari delapan bersaudara yang lahir dari keluarga petani buta huruf di negara bagian Pernambuco yang gersang.

Ketika dia berusia tujuh tahun, keluarganya bergabung dengan gelombang migrasi ke jantung industri Sao Paulo.

Lula bekerja sebagai tukang semir sepatu dan penjual kacang sebelum menjadi pekerja logam pada usia 14 tahun. Pada 1960-an, ia kehilangan satu jarinya dalam kecelakaan kerja.

Dia naik dengan cepat menjadi kepala serikat buruh di perusahaan tersebut, dan memimpin aksi pemogokan besar pada 1970-an yang menantang kediktatoran militer saat itu.

Pada tahun 1980, ia ikut mendirikan Partai Buruh, dan maju sebagai calon presiden dari partai tersebut sembilan tahun kemudian.

Lula kalah tiga kali dalam pemilihan presiden dari tahun 1989 hingga 1998, dan akhirnya berhasil pada tahun 2002 dan sekali lagi empat tahun kemudian.

Tahun ini adalah kampanye presidennya yang keenam.

Pria yang dua kali menduda itu memiliki lima anak. Penyintas kanker tenggorokan itu pada tahun 2017 kehilangan istrinya yang telah dinikahinya selama 4 dekade, Marisa Leticia Rocco karena strokes. Lula mengatakan dia kembali “jatuh cinta seolah-olah saya berusia 20 tahun” dengan Rosangela “Janja” da Silva, seorang sosiolog dan aktivis Partai Pekerja atau Workers’ Party (PT), yang dinikahinya pada bulan Mei lalu.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version