Washington DC(MedanPunya) Mayoritas warga Amerika Serikat (AS) menentang pengerahan tentaranya untuk membela Israel jika sekutunya itu diserang. Hal ini terungkap dalam jajak pendapat yang dilakukan saat ketegangan menyelimuti kawasan Timur Tengah, dengan Israel terlibat konflik dengan Hamas dan Hizbullah yang sama-sama didukung Iran.
Jajak pendapat nasional terbaru yang dirilis Dewan Urusan Global Chicago, pada Selasa (6/8) waktu setempat, menunjukkan sebanyak 56 persen warga AS menentang pengerahan tentara Amerika untuk membela Israel.
Sebanyak 42 persen warga AS lainnya mendukung pengerahan semacam itu.
Jajak pendapat itu digelar antara 21 Juni hingga 1 Juli waktu setempat. Menurut jajak pendapat tersebut, pengeboman yang dilakukan militer Israel terhadap Jalur Gaza untuk membalas serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu telah mengurangi kesediaan warga AS untuk membela Tel Aviv.
“Selain itu, mayoritas tipis yang sebelumnya mendukung pengerahan tentara AS untuk membela Israel jika diserang oleh negara tetangganya kini telah berkurang menjadi 41 persen,” sebut jajak pendapat tersebut.
Di sisi lain, sekitar 54 persen dari mereka yang mengikuti jajak pendapat menyatakan mendukung AS mengerahkan pasukan ke lapangan untuk misi penjaga perdamaian jika Palestina dan Israel mencapai kesepakatan damai.
Pasukan AS di kawasan Timur Tengah telah mempersiapkan diri, khususnya yang ada di Irak dan Suriah, untuk menangkal serangan kelompok milisi yang didukung Iran di kedua negara tersebut, sebagai dampak dari serangan Israel baru-baru ini di Iran dan Lebanon.
Komandan militer senior kelompok Hizbullah, Fuad Shukr, tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli lalu.
Tel Aviv telah mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Shukr, yang disebut bertanggung jawab atas serangan roket yang menewaskan 12 remaja dan anak-anak di Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel, pada 27 Juli lalu. Hizbullah membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Pembunuhan Shukr itu terjadi hanya beberapa jam sebelum pembunuhan pemimpin pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam serangan di Iran pada 31 Juli. Israel belum mengomentari kematian Haniyeh, namun Hamas dan Teheran bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap Tel Aviv.
Kelompok Hizbullah, yang juga didukung Iran dan merupakan sekutu Hamas, juga bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel atas kematian Shukr.***dtc/mpc/bs