Tel Aviv(MedanPunya) Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya tidak akan “membayar harga apa pun” untuk pembebasan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, saat negosiasi sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan mereka.
Penegasan serupa terlebih dulu disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Bezalel Smotrich saat berbicara kepada radio lokal Israel, Kan Radio, pada Selasa (20/2) waktu setempat.
Saat ditanya soal 134 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, Smotrich menyebut bahwa pemulangan mereka “sangat penting” namun dia juga menyatakan bahwa tidak segala cara bisa dilakukan untuk membebaskan mereka.
Lebih lanjut, Smotrich mencetuskan bahwa cara untuk membebaskan para sandera adalah dengan meningkatkan tekanan militer terhadap Jalur Gaza dan mengalahkan Hamas, kelompok bersenjata yang menguasai daerah kantong Palestina tersebut.
setelah pernyataan Smotrich, kantor Netanyahu merilis pernyataan yang isinya menegaskan hal serupa.
“Ada banyak tekanan terhadap Israel dari dalam negeri dan luar negeri untuk menghentikan perang sebelum kita mencapai semua tujuan kita, termasuk kesepakatan untuk membebaskan para sandera dengan cara apa pun,” ucap Netanyahu dalam pernyataan tersebut.
“Kami tidak bersedia membayar harga apa pun, tentu saja bukan harga khayalan yang diminta Hamas dari kami, yang berarti kekalahan bagi negara Israel,” tegasnya.
Pernyataan itu muncul ketika Amerika Serikat (AS) berencana mengirim utusannya untuk Timur Tengah ke kawasan tersebut, untuk melanjutkan pembicaraan antara Washington, Mesir, Qatar dan Israel sendiri soal upaya menengahi gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 orang lainnya disandera di Jalur Gaza saat Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Militer Tel Aviv terus menggempur Jalur Gaza via udara, darat dan laut sejak saat itu, dengan tujuan menghancurkan Hamas.
Menurut laporan otoritas kesehatan Gaza, sedikitnya 29.000 orang tewas akibat rentetan serangan Israel selama beberapa bulan terakhir.
Sejak perang berkecamuk, pembebasan sandera paling signifikan terjadi saat jeda pertempuran yang disepakati oleh Israel dan Hamas berlangsung selama sepekan pada November tahun lalu. Hamas membebaskan sekitar 110 sandera Israel dan sandera warga negara asing, dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina oleh Israel.***dtc/mpc/bs