Riyadh(MedanPunya) Kecaman datang dari berbagai pihak setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa AS akan mengambil alih Jalur Gaza. Kecaman juga datang dari Pangeran Arab, Pangeran Al-Faisal.
Pangeran Al-Faisal mengutarakan kecaman terhadap Trump dalam wawancara dengan jurnalis CNN International, Christiane Amanpour.
Pangeran Al-Faisal yang juga pernah menjabat sebagai duta besar Arab Saudi untuk Washington mengatakan, “Apa yang keluar dari Tuan Trump tidak dapat dicerna.”
Lebih lanjut, Pangeran Al-Faisal mengatakan dirinya enggan berkomentar banyak terkait rencana Trump soal mengambil alih Jalur Gaza.
“Saya dengan hormat menolak untuk berkomentar dengan bahasa yang tidak sopan. Ini adalah fantasi untuk berpikir bahwa pembersihan etnis di abad ke-21 dapat dimaafkan oleh komunitas dunia yang tetap tinggal diam dan tidak menanggapinya,” tegasnya.
Pangeran Al-Faisal tegas menyatakan bahwa Israel yang melakukan pendudukan terhadap Palestina.
“Semua hal ini merupakan kebijakan Amerika hingga kata-kata terakhir yang dipilih Trump untuk digunakan dalam mengklaim bahwa ia ingin memperbaiki keadaan, padahal sebenarnya hal itu akan mengubah keadaan menjadi lebih banyak konflik dan pertumpahan darah,” jelas mantan kepala intelijen Arab Saudi itu.
Dalam wawancara ini juga Pangeran Al-Faisal mengingatkan Trump apabila ia berencana menginjakkan kaki di Arab Saudi maka para pemimpin Saudi akan memberi teguran keras kepadanya.
“Jika ia benar-benar datang (ke Arab Saudi), ia akan mendapat teguran dari para pemimpin di sini tentang ketidakbijaksanaan dari apa yang ia usulkan dan ketidakadilan yang nyata dan nyata yang benar-benar ditandai dan sepenuhnya ditempatkan dalam usulan pembersihan etnis ini tidak hanya dari Gaza tetapi juga apa yang terjadi di Tepi Barat,” kata Pangeran Turki ini.
Sebelumnya beredar informasi soal Donald Trump yang menyebut bahwa AS akan merelokasi warga Palestina dan membangun ‘Reviera of Middle East’.
Rencana Trump itu disampaikan dalam konferensi pers dengan PM Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Selasa (4/5) malam waktu setempat. Trump mengatakan dua juta warga Palestina di Gaza akan dipindahkan.
Pernyataan Trump ini menuai kontroversi dan mendapat kecaman dari banyak pimpinan dunia. Rencana ini dianggap sebagai gagasan yang menuai kekacauan.***dtc/mpc/bs