Pence Tegaskan Tak Bisa Cegah Kemenangan Biden, Trump marah

Washington(MedanPunya) Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, dilaporkan memberitahu Presiden Donald Trump bahwa dirinya tidak memiliki wewenang untuk memblokir pengesahan kemenangan Presiden terpilih AS, Joe Biden, dalam sesi gabungan Kongres AS untuk menghitung hasil voting Electoral College pada 6 Januari.

Sejumlah sumber yang memahami situasi menuturkan kepada CNN bahwa Trump, yang memberi tekanan pada Pence untuk ‘mencuri’ pilpres, memperingatkan bahwa itu akan ‘merusak’ secara politik jika Pence menolak memblokir pengesahan kemenangan Biden.

Pence sebagai Presiden Senat AS, akan memimpin sesi gabungan di Kongres yang digelar Rabu (6/1) siang waktu setempat untuk membuka sertifikasi tersegel dari setiap negara bagian yang berisi hasil voting Electoral College dalam pilpres 2020. Nantinya perwakilan bipartisan dari House of Representatives (HOR) dan Senat AS akan membacakan hasil voting setiap negara bagian dengan lantang. Totalnya akan dihitung dan hasilnya akan diumumkan oleh Pence.

Jika hasilnya seri, maka HOR atau DPR AS akan memutuskan kursi kepresidenan dengan setiap delegasi memiliki satu suara. Situasi ini belum pernah terjadi sejak tahun 1800-an dan kemenangan Biden atas Trump hampir pasti, dengan perolehan 306 electoral votes untuk Biden dan 232 electoral votes untuk Trump.

Peran Pence dalam sesi gabungan Kongres AS itu sebagian besar bersifat seremonial dan dia tidak memiliki wewenang untuk mempengaruhi hasilnya, meskipun Trump berharap sebaliknya.

Menurut sumber yang memahami percakapan terbaru antara Trump dan Pence di Gedung Putih, Pence secara lembut memberitahu Trump bahwa tidak ada wewenang baginya untuk menggagalkan proses dalam Kongres AS tersebut.

Sumber yang sama menuturkan bahwa Pence memberitahu Trump bahwa ada pihak yang menyebut wewenang itu ada, namun Pence telah diberitahu oleh Kantor Penasihat Gedung Putih bahwa dirinya tidak memiliki wewenang itu.

Media terkemuka AS, New York Times, menjadi yang pertama yang melaporkan soal pesan khusus Pence untuk Trump itu. Dalam pernyataan melalui tim kampanyenya, Trump membantah laporan itu.

“Laporan New York Times soal komentar Wakil Presiden Pence kepada saya adalah berita palsu. Dia tidak pernah mengatakannya. Wakil Presiden dan saya sama-sama sepakat bahwa Wakil Presiden memiliki wewenang untuk bertindak,” tegas Trump dalam pernyataan itu.

Seorang sumber yang dekat dengan Gedung Putih mengungkapkan bahwa Trump saat ini sedang marah dengan Pence usai pembicaraan dalam pertemuan terakhir mereka di Gedung Putih.

Menurut sumber ini, Trump mungkin akan ‘menyerang’ Pence dalam pidatonya pada Rabu (6/1) pagi, saat unjuk rasa digelar di dekat halaman Gedung Putih untuk mendukung upaya Trump membalikkan hasil pilpres AS. “Saya pikir dia akan menyerang cukup cepat (pada Pence),” sebut sumber itu.

Seorang penasihat senior Trump, yang enggan disebut namanya, menyatakan kecil kemungkinan Pence akan menyimpang dari peran konstitusionalnya dan berupaya membalikkan hasil pilpres untuk Trump. Hal semacam itu tidak akan bisa dilakukan Pence sebagai Wapres AS, meskipun dia berusaha.

“Dia mungkin akan mengatakan dia tidak memiliki wewenang untuk melakukan hal-hal tertentu,” ucap penasihat senior itu, yang mengantisipasi Pence akan menjelaskan bahwa dirinya hanya bisa meluapkan perasaan Trump soal pilpres.

Menurut orang-orang yang mengetahui percakapan di Gedung Putih, Trump berulang kali mengemukakan kepada Pence bahwa dia bisa menunda atau menghalangi pengesahan voting Electoral College. Gagasan ini menjadi ujian kesetiaan bagi Pence selama 4 tahun mendampingi Trump.

Trump bahkan akhirnya melontarkan klaim keliru via Twitter yang menyebut ‘Wakil Presiden memiliki wewenang menolak elector yang dipilih secara curang’. Pernyataan Trump itu memperkuat teori keliru bahwa Pence bisa membatalkan hasil pilpres dalam sesi gabungan di Kongres AS pada 6 Januari. Di sisi lain, pernyataan Trump memaksa Pence untuk bertindak di luar batasan konstitusional.

“Saya harap Mike Pence melakukannya untuk kita, saya harus memberitahu Anda. Tentu saja, jika dia tidak melakukannya, saya tidak akan terlalu menyukainya,” tulis Trump via akun Twitter-nya.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version