Pesawat Pengebom Nuklir Rusia Hancur Akibat Serangan Drone Ukraina

Moskow(MedanPunya) Serangan drone Ukraina pada akhir pekan, yang menghantam sebuah lapangan terbang jauh di dalam wilayah Rusia diyakini telah menghancurkan sebuah pesawat pengebom jarak jauh jenis supersonik TU-22M3 yang berkemampuan nuklir.

Hal itu disampaikan oleh intelijen militer Inggris dalam laporan terbaru yang dirilis Selasa (22/8) waktu setempat. Disebutkan laporan itu bahwa serangan drone terhadap lapangan udara di Novgorod ‘kemungkinan besar’ telah menghancurkan pesawat pengebom Rusia.

“Sebuah pesawat pengebom menengah TU-22M3 BACKFIRE dari Penerbangan Jarak Jauh Rusia (LRA) kemungkinan besar hancur di pangkalan udara Soltsy-2 di Novgorod Oblast, yang berjarak 650 kilometer dari perbatasan Ukraina,” demikian bunyi laporan intelijen militer Inggris.

“Ini setidaknya merupakan serangan ketiga yang berhasil terhadap lapangan terbang LRA, sekali lagi memicu pertanyaan soal kemampuan Rusia dalam melindungi lokasi-lokasi strategis jauh di dalam wilayahnya,” imbuh laporan itu.

Kementerian Pertahanan Rusia, dalam pernyataannya, menyebut serangan pada Sabtu (19/8) lalu terhadap salah satu lapangan terbang militer di wilayah Novgorod didalangi oleh drone Ukraina. Disebutkan juga bahwa satu pesawat mengalami kerusakan akibat serangan itu, tanpa memberikan penjelasan.

Citra satelit yang diambil dua hari usai serangan itu, pada 21 Agustus, dari lapangan terbang yang sama menunjukkan sepetak tanah terbakar, terdapat kawah, dan dilihat dari bentuknya, tampak seperti sisa-sisa pesawat di landasan pada lokasi yang sama terdapat pesawat militer dalam citra satelit pada 8 Agustus lalu.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Rusia juga menyebut serangan itu dilancarkan oleh drone bergaya helikopter milik Ukraina, yang telah ditembak jatuh oleh senjata ringan dan ditegaskan tidak ada korban luka akibat serangan itu.

Jika memang benar drone bergaya helikopter digunakan dalam serangan itu, maka menurut intelijen militer Inggris, hal itu memicu dugaan bahwa serangan sebenarnya diluncurkan dari dalam wilayah Rusia karena drone jenis itu tidak mampu menjangkau lapangan terbang dari luar wilayah Rusia.

Sementara itu, menurut citra satelit yang dianalisis Reuters, serangan tersebut mendorong Rusia merelokasi pesawat-pesawatnya dari jenis yang sama dari lapangan terbang di area tersebut, ke pangkalan alternatif yang letaknya lebih jauh dari wilayah Ukraina.

Beberapa laporan media yang belum terkonfirmasi menyebut pesawat-pesawat pengebom Moskow itu diterbangkan ke sebuah pangkalan udara yang ada di wilayah Rusia bagian utara.

Tidak ada komentar langsung dari Ukraina, yang memang jarang mengklaim tanggung jawab secara terang-terangan atas serangan semacam itu meskipun mereka menegaskan akan melakukan apa saja untuk melemahkan militer Rusia.

Rusia yang menetapkan Inggris sebagai negara musuh karena dukungan militer dan finansial untuk Ukraina, belum memberikan tanggapan resmi atas laporan Inggris itu.

Kyiv sebelumnya menyebut Moskow menggunakan pesawat pengebom TU-22M3 untuk mengebom target-target di dalam wilayah Ukraina dengan amunisi konvensional. Para pakar militer Barat meyakini Rusia memiliki sekitar 60 unit pesawat pengebom jenis itu.

Hancurnya pesawat pengebom yang bisa membawa muatan hulu ledak konvensional atau nuklir itu, dinilai menggarisbawahi kerentanan armada pesawat pengebom Rusia, yang menua namun tetap mematikan, terhadap serangan drone.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version