Prancis Naikkan Peringatan Teror ke Level Tertinggi Usai Serangan Moskow

Paris(MedanPunya) Pemerintah Prancis menaikkan peringatan ancaman teror di wilayahnya ke level tertinggi, setelah serangan mematikan terjadi di Rusia hingga menewaskan sedikitnya 137 orang.

Peningkatan level kewaspadaan teror itu diumumkan oleh Perdana Menteri (PM) Gabriel Attal pada Minggu (24/3) waktu setempat, setelah dia melakukan pertemuan dengan Presiden Emmanuel Macron bersama jajaran pejabat senior keamanan dan pertahanan Prancis.

PM Attal, dalam postingan media sosial X, menjelaskan alasan di balik keputusan pemerintah tersebut.

“Mengingat ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan (Moskow) tersebut dan ancaman yang membebani negara kita,” sebutnya.

Langkah menaikkan level peringatan kewaspadaan teror itu dilakukan beberapa bulan sebelum Paris menjadi tuan rumah Olimpiade.

Sistem peringatan teror Prancis terdiri atas tiga level, dengan level tertinggi diaktifkan ketika terjadi serangan di wilayah Prancis atau di luar negeri atau ketika ancaman serangan dianggap akan segera terjadi.

Peningkatan level semacam itu memungkinkan dilakukannya langkah-langkah keamanan luar biasa oleh pemerintah Prancis, termasuk peningkatan patroli oleh Angkatan Bersenjata Paris di tempat-tempat umum seperti stasiun kereta api, bandara, dan tempat-tempat keagamaan.

Sedikitnya 137 orang termasuk tiga anak-anak tewas ketika empat pria bersenjata menyerbu gedung konser Crocus City Hall di Krasnogorsk, Rusia, pada Jumat (22/3) malam waktu setempat, sebelum memicu kebakaran pada gedung tersebut.

Sekitar 182 orang lainnya mengalami luka-luka, dengan lebih dari 100 orang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.

Kelompok Islamic State (ISIS), tepatnya afiliasi ISIS di Afghanistan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan bahkan merilis video grafis yang menunjukkan orang-orang bersenjata melakukan serangan itu.

Presiden Vladimir Putin telah memberikan pernyataan terkait serangan mematikan itu dan menyebut 11 orang telah ditahan, namun tidak menyebut ISIS dalam pidatonya. Dia justru menyebut empat tersangka pria bersenjata di antaranya ditangkap saat berusaha kabur ke wilayah Ukraina.

Otoritas Kyiv membantah terlibat dalam serangan teroris itu, dengan Presiden Volodymyr Zelensky memberikan reaksi bernada marah saat balik menuding Putin dan para jajarannya berupaya mengalihkan kesalahan ke Ukraina sembari memperlakukan rakyat mereka sendiri sebagai “barang habis pakai yang bisa dibuang”.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version