Jenewa(MedanPunya) Puluhan negara menyatakan dukungan buat Ukraina dalam sebuah pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, Selasa (25/2), sehari setelah Dewan Keamanan (DK) PBB mengadopsi resolusi rancangan Amerika Serikat (AS) yang mengambil sikap netral terhadap konflik di Ukraina.
Acara yang diadakan untuk memperingati “perlawanan terhadap agresi Rusia” itu berlangsung setelah adopsi resolusi di New York pada peringatan tiga tahun perang Ukraina. Resolusi itu mencerminkan perubahan kebijakan AS terhadap Ukraina di bawah Presiden Donald Trump dan pendekatannya yang lebih lunak terhadap Rusia.
“Kalian tidak sendirian. Norwegia dan negara-negara lain, baik yang hadir di sini maupun yang tidak, akan terus mendukung kalian saat kalian berjuang mempertahankan integritas teritorial, kedaulatan, dan martabat kalian sebagai manusia,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia, Andreas Motzfeldt Kravik, di hadapan para menteri dan diplomat.
Ribuan warga Ukraina tewas sejak Rusia menginvasi negara itu tahun 2022 dan lebih dari 6 juta orang menjadi pengungsi di luar negeri. Rusia mengatakan, mereka tidak punya pilihan selain melancarkan apa yang disebutnya “operasi militer khusus” karena adanya rencana ekspansi aliansi NATO ke arah timur.
Wakil Menteri Urusan Global Estonia, Minna-Liina Lind, mengatakan kepada hadirin bahwa dia “sangat khawatir” dengan fakta bahwa Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi yang tidak mencantumkan bahasa yang selama ini digunakan mengenai integritas teritorial Ukraina.
“Tetapi saya pikir tekad Eropa justru semakin besar. Ketika ada pihak yang tidak sekuat yang lain, pihak lain akan mengisi peran itu,” katanya setelah pertemuan yang diselenggarakan bersama oleh Ukraina dan Liechtenstein di sela-sela peertemuan Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
AS gagal meyakinkan Majelis Umum PBB untuk mengeluarkan resolusi yang sama yang disahkan di Dewan Keamanan pada hari Senin. Majelis Umum PBB malah mengadopsi mosi yang dianggap lebih menguntungkan Ukraina, dalam sebuah kemenangan diplomatik atas Washington.
Sebagian besar negara yang menghadiri acara di Jenewa adalah negara-negara Eropa termasuk Prancis dan Jerman. Namun negara-negara lain seperti Turkiye, Korea Selatan, Australia, dan Jepang juga hadir. Washington mengirim delegasi ke acara itu tetapi tidak memberikan pernyataan.
Duta Besar Ukraina untuk PBB, Yevheniia Filipenko, yang sempat terharu saat berpidato di hadapan hadirin, meminta negara-negara itu untuk terus mendukung upaya untuk membangun kembali Ukraina dan menuntut pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukan sejak invasi Rusia.
“Jalan ke depan sangat terjal tetapi jika kita bersatu kita bisa menang,” katanya.***kps/mpc/bs