Selasa, 20 Mei 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Dunia

Putra Mahkota Saudi Disebut Bicara soal Bunuh Raja Sebelum Ayahnya Berkuasa

Senin, 25 Oktober 2021
kanal Dunia
29
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Washington(MedanPunya) Seorang mantan pejabat keamanan senior Arab Saudi mengungkapkan informasi mengejutkan soal Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Dia mengklaim MBS pernah berbicara soal pembunuhan seorang Raja Saudi yang masih aktif menjabat sebelum ayahnya, Raja Salman, berkuasa.

Hal tersebut diungkapkan Saad al-Jabri, mantan pejabat intelijen Saudi yang pernah membantu mengawasi upaya kontraterorisme gabungan dengan Amerika Serikat (AS), dalam wawancara dengan program ’60 Minutes’ yang ditayangkan Minggu (24/10) waktu setempat.

Al-Jabri yang kini tinggal di pengasingan di Kanada, mengklaim bahwa pada tahun 2014 dalam pertemuan dengan Pangeran Mohammed bin Nayef, yang saat itu menjabat kepala intelijen dan menjabat Menteri Dalam Negeri, MBS yang masih muda sesumbar mengatakan dirinya bisa membunuh Raja Abdullah untuk memberi jalan bagi ayahnya agar naik takhta.

Pada saat itu, MBS belum memegang jabatan penting dalam pemerintahan, namun menjadi gatekeeper untuk istana ayahnya yang menjadi ahli waris takhta. Raja Salman naik takhta pada Januari 2015 setelah Raja Abdullah, yang merupakan saudara tirinya, meninggal dunia secara wajar.

“Dia (MBS-red) memberitahunya, ‘Saya ingin membunuh Raja Abdullah. Saya mendapatkan cincin racun dari Rusia. Cukup bagi saya untuk berjabat tangan dengannya dan dia akan selesai’,” klaim Al-Jabri dalam wawancara itu.

Al-Jabri menuturkan bahwa intelijen Saudi menanggapi dengan serius ancaman itu. Menurutnya, isu tersebut ditangani dalam lingkup keluarga Kerajaan Saudi. Namun, Al-Jabri mengklaim bahwa dirinya masih memiliki rekaman video untuk pertemuan itu.

Al-Jabri memanfaatkan wawancara dengan program ’60 Minutes’ ini untuk memperingatkan MBS bahwa dirinya merekam sebuah video yang mengungkapkan lebih banyak rahasia Kerajaan Saudi dan beberapa rahasia AS. Sebuah klip singkat tanpa suara ditunjukkan sebentar kepada koresponden ’60 Minutes’, Scott Pelley.

Video tersebut, menurut Al-Jabri, bisa dirilis ke publik jika dirinya terbunuh.

Klaim ini menjadi upaya terbaru dari Al-Jabri untuk berusaha menekan MBS, yang menurut keluarga Al-Jabri telah menahan dua anak Al-Jabri yang sudah dewasa dan memanfaatkan mereka sebagai pion untuk memaksa Al-Jabri kembali ke Saudi.

Jika Al-Jabri kembali ke Saudi, dia terancam menghadapi penganiayaan, dijebloskan ke penjara atau berstatus tahanan rumah seperti mantan bosnya, Pangeran Mohammed bin Nayef, yang dulu sangat berpengaruh. Pangeran Mohammed bin Nayef diketahui dicoret dari garis suksesi oleh MBS tahun 2017.

Al-Jabri yang kini berusia 62 tahun, mengklaim MBS tidak berhenti sampai ‘dia melihat saya mati’ karena ‘dia mengkhawatirkan informasi dari saya’. Lebih lanjut, Al-Jabri menggambarkan MBS sebagai ‘seorang psikopat, pembunuh’.

Menanggapi klaim itu, pemerintah Saudi memberitahu CBS News bahwa Al-Jabri merupakan ‘mantan pejabat pemerintahan yang didiskreditkan dengan sejarah panjang memalsukan dan menciptakan pengalihan untuk menyembunyikan kejahatan finansial yang dilakukannya’.

Pemerintah Saudi telah mengajukan permintaan ekstradisi dan pemberitahuan Interpol untuk Al-Jabri atas tuduhan korupsi. Al-Jabri sendiri mengklaim kekayaan yang dimilikinya didapat dari kemurahan hati raja-raja yang dia layani.

Diketahui Al-Jabri sebelumnya mengajukan gugatan hukum federal di AS terhadap MBS, yang menuduh MBS berusaha menjebak dirinya dan membunuh dirinya di AS maupun Kanada. Sementara entitas Saudi menggugat Al-Jabri di AS dan Kanada atas tuduhan mencuri dana setengah miliar dolar AS dari anggaran pemberantasan korupsi Saudi.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Tags: Arab SaudiPutra Mahkota SaudiRaja Salman
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Hat-Trick ke Gawang MU, Salah Ukir Rekor

Berita Berikutnya

Solskjaer: Liverpool Kejam!

Related Posts

Dunia

Bawa 199 Penumpang, Pesawat Lufthansa “Melayang” 10 Menit di Udara Tanpa Pilot

Senin, 19 Mei 2025
Dunia

Trump Ingin Ubah Gaza Jadi ‘Zona Kebebasan’, Hamas: Gaza Tak Dijual!

Jumat, 16 Mei 2025
Dunia

Netanyahu: Pasukan Israel Akan Masuk Gaza dengan Kekuatan Penuh

Rabu, 14 Mei 2025
Dunia

Reaksi Trump dan PBB Terkait India Serang Pakistan Hari Ini

Rabu, 7 Mei 2025
Dunia

Trump Perintahkan Buka Lagi Alcatraz, Penjara Paling Menyeramkan di Dunia

Senin, 5 Mei 2025
Dunia

Zelensky Sebut Gencatan Senjata Putin sebagai Taktik Manipulasi

Selasa, 29 April 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Modus Penggelapan Kasi Keuangan Polres Sidimpuan: Gadai SK Personel Pinjam Uang

Selasa, 20 Mei 2025

Presiden Barcelona: Rekrut Haaland? Tidak Ada yang Mustahil

Selasa, 20 Mei 2025

Demo di Kantor Gubsu, Ratusan Driver Ojol Minta Prabowo Bikin Payung Hukum

Selasa, 20 Mei 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana