Selasa, 5 Juli 2022
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Dunia

Rusia Ajukan Tuntutan Baru, Pembicaraan Nuklir Iran Berhenti Tanpa Kesepakatan

Sabtu, 12 Maret 2022
kanal Dunia
4
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Wina(MedanPunya) Pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran terhenti tanpa kesepakatan pada Jumat (11/3).

Para perunding meninggalkan Wina dengan sejumlah kecil masalah yang belum terselesaikan, setelah tuntutan baru Rusia yang diperkenalkan pekan lalu memperumit kesepakatan potensial.

Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa “jeda” dalam pembicaraan di ibu kota Austria “diperlukan, karena faktor eksternal.”

“Sebuah teks akhir pada dasarnya sudah siap dan di atas meja,” tulisnya di Twitter.

“Sebagai koordinator, saya bersama tim saya akan terus berkomunikasi dengan semua peserta #JCPOA dan AS untuk mengatasi situasi saat ini dan untuk menutup kesepakatan,” katanya.

Baik Borrell maupun juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price tidak mengatakan secara langsung bahwa tuntutan baru oleh Moskwa, termasuk di antara “faktor eksternal” itu.

Akhir pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskwa menginginkan jaminan tertulis, bahwa sanksi yang dijatuhkan atas invasinya ke Ukraina tidak akan berdampak pada kesepakatan dengan Teheran kedepannya.

“Saya akan bekerja dengan semua delegasi untuk mengatasi situasi ini,” kata Mora

Selama hampir satu tahun, negosiasi di Wina sudah beberapa kali putus-nyambung, dengan para negosiator mencoba menyelamatkan perjanjian, yang ditinggalkan AS di bawah pemerintahan Donald Trump.

Iran selanjutnya semakin melanggar komitmennya berdasarkan kesepakatan itu. Para pejabat AS dan Eropa mengatakan kemajuan nuklir Teheran membuat waktu hampir habis sebelum perjanjian, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan, atau JCPOA, menjadi tidak berlaku.

Utusan Khusus AS untuk Iran Rob Malley dan timnya telah kembali ke Amerika Serikat (AS), saat tahap akhir negosiasi kesepakatan nuklir Iran ditangguhkan, kata Departemen Luar Negeri AS, Jumat (11/3).

“Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, ini adalah negosiasi yang kompleks, kami masih mengerjakan sejumlah (masalah), jumlah yang sangat kecil. Tetapi masih ada beberapa masalah yang tidak diragukan lagi merupakan hal yang sulit,” kata Price pada konferensi pers Jumat (11/3).

“Perlu ada keputusan yang dibuat di tempat-tempat seperti Teheran dan Moskwa, dan jika kemauan politik itu ada, jika keseriusan tujuan itu ada, kami tetap yakin bahwa kami dapat mencapai kepatuhan bersama dalam waktu yang cukup singkat,” katanya.

Price menegaskan kembali bahwa AS melihat pembicaraan Iran dan sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina sebagai “sepenuhnya tidak terkait”.

AS juga telah menjelaskan kepada Rusia “bahwa kami tidak berniat menawarkan atau menyertakan sesuatu yang baru atau spesifik kepada Rusia terkait hal sanksi ini.”

“Kami menyesali jeda itu,” utusan China untuk pembicaraan itu Wang Qun mengatakan kepada wartawan di Wina pada Jumat (11/3).

Setelah permintaan baru Lavrov pekan lalu, Menteri Luar Negeri Iran menanggapi dengan mengatakan Iran “tidak akan membiarkan faktor eksternal” mempengaruhi kepentingan nasional negaranya.

Pada Kamis (10/3), dia mengatakan bahwa “upaya untuk mencapai kesepakatan yang baik & tahan lama terus berlanjut; itu dapat dicapai jika AS bertindak secara realistis & konsisten.”

“Tidak ada satu pihak pun yang dapat menentukan hasil akhir; upaya bersama diperlukan. Tujuan (utama) harus dikedepankan,” tulis Hossein Amir-Abdollahian di Twitter.

Utusan Rusia, Mikhail Ulyanov secara terpisah mengatakan kepada wartawan bahwa “kesimpulan kesepakatan tidak hanya bergantung pada Rusia, ada aktor lain yang membutuhkan waktu tambahan dan memiliki kekhawatiran.”***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Tags: IrannuklirRusia
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Kontras Kritik Polda Sumut Lambat Tetapkan Tersangka Penjara Milik Terbit Rencana

Berita Berikutnya

Gelandang Newcastle Cetak Gol Tumit Tanpa Melihat, Bruno Fernandes Mulai Terancam

Related Posts

Dunia

Erdogan Ingatkan Turki Masih Bisa Gagalkan Finlandia-Swedia Masuk NATO

Jumat, 1 Juli 2022
Dunia

Putra Diktator Marcos Dilantik Jadi Presiden Filipina

Kamis, 30 Juni 2022
Dunia

Terungkap, Trump Rebut Kemudi Sopir untuk Pergi ke Capitol saat Rusuh

Rabu, 29 Juni 2022
Dunia

Rusia Jadi Ancaman, NATO Akan Tambah Pasukan hingga 300.000

Selasa, 28 Juni 2022
Dunia

Korut Tuduh AS Ingin Bentuk Aliansi Mirip NATO di Asia

Senin, 27 Juni 2022
Dunia

Pakar Militer: Putin Membangunkan Raksasa yang Sedang Tidur

Sabtu, 25 Juni 2022

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Usai Minta Dijual dan “Bolos” Latihan, Ronaldo Buka Pintu Gabung Chelsea

Selasa, 5 Juli 2022

DPRD Sumut: Inalum tak Bayar Pajak Air Permukaan Sepanjang 2021

Senin, 4 Juli 2022

Viral Bakso Payudara di Asahan, Bikin Pembeli Penasaran

Senin, 4 Juli 2022
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana