Singapura Sebut Alasan UAS Ditolak Masuk, Tuding Ajarkan Ekstremisme

Singapura(MedanPunya) Singapura mengatakan, pihaknya tak mengizinkan Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk dengan tudingan mengajarkan ekstremisme dan segregasionis alias perpecahan.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Singapura dalam sebuah pernyataan pada Selasa (17/5) malam waktu setempat.

“Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan perpecahan, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura,” tuding Kementerian Dalam Negeri Singapura dalam sebuah pernyataan.

UAS dan enam orang lain ditolak masuk setelah diwawancarai oleh petugas perbatasan di terminal feri di Singapura.

“Somad berkhotbah bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi syahid,” sambung Kementerian Dalam Negeri Singapura.

Sementara itu, dalam video yang diunggah ke saluran YouTube-nya, UAS mengatakan petugas imigrasi Singapura tidak memberinya penjelasan kenapa dia tidak diizinkan memasuki Singapura.

“Mereka perlu menjelaskan kepada kami, mengapa negara Anda, pemerintah Anda menolak kami, mengapa pemerintah Anda mendeportasi kami. Mengapa? Karena terorisme, ISIS, narkotika?” kata UAS.

Kronologi UAS tak diizinkan masuk ke Singapura diunggah oleh pendakwah Hilmi Firdausi melalui akun Twitter-nya @Hilmi28.

Dalam tangkapan layar percakapan yang diunggah tersebut, UAS menyatakan telah memenuhi persyaratan perjalanan ke Singapura sejak beberapa hari sebelum keberangkatan.

Selain itu, ia juga mengaku telah mendapatkan arrival card dari Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) Singapura.

“Beberapa hari sebelum keberangkatan, semua persyaratan sudah dipenuhi. ICA sudah keluarkan arrival card. Semua rute perjalanan sudah jelas,” ujar UAS dalam tangkapan layar tersebut.

Dia disebutkan telah tiba di Pelabuhan Tanah Merah Singapura pada Senin (16/5) pukul 13.30 WIB.

UAS mengaku ditarik oleh pihak Imigrasi dan terpisah dengan rombongannya. Dia pun mengaku tak ada wawancara dan penjelasan dari pihak Imigrasi terkait kejadian tersebut dan akhirnya dipulangkan dengan feri terakhir pukul 17.30.

“Tidak ada wawancara. Tidak ada minta penjelasan. Tidak bisa menjelaskan ke siapa,” tulis UAS.

Sementara itu, Kantor Imigrasi Batam memastikan dokumen keimigrasian milik UAS lengkap saat melakukan perjalanan ke Singapura.

“Untuk keberangkatan, dokumen keimigrasian yang digunakan UAS lengkap. Untuk itu berangkat dari Batam ke Singapura kemarin tidak ada masalah,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Batam Subki Miuldi di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Hasil pemeriksaan dokumen itu berdasarkan laporan dari petugas pemeriksaan imigrasi di Pelabuhan Internasional Batam Center.

Subki juga menjelaskan bahwa UAS hanya berangkat dengan rombongan kecil, yang diduga merupakan anggota keluarga.

Dengan rombongan kecil ini, Subki menyebutkan bahwa UAS pergi ke Singapura, dengan menggunakan kapal Majestic tujuan Batam Center-Tanah Merah, Singapura.

“Tidak ada pendamping atau protokoler dari UAS yang ikut. Hanya rombongan inti saja. Mengenai jumlah rombongan, kebetulan kami juga tidak mengetahuinya,” ungkapnya.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version