Jakarta(MedanPunya) Indonesia bakal mengimpor 2 juta ton beras untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP). Beras impor tersebut diperkirakan paling lambat tiba di Indonesia pada November mendatang.
Hal itu diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. “Dua juta ton beras November ini (datang) paling lambat,” ungkapnya, Senin (9/10).
Tak hanya itu, menurut Arief masih ada wacana untuk penambahan impor beras sebanyak 1,5 juta ton. Hal itu dilakukan demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Kemudian penambahan 1,5 juta ton, berapapun yang bisa masuk untuk membackup lebih baik,” ucapnya.
Berdasarkan catatan, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan sebanyak 1,5 juta sampai 2 juta ton beras dari luar negeri untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP).
“Kemudian yang berkaitan dengan pangan lagi, beras. Beras hati-hati, karena masih ada 1,5 juta sampai 2 juta ton yang kita harus impor dari luar,” ucapnya di acara konsolidasi relawan Alap-alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (7/10/2023).
Menurutnya, impor beras diperlukan karena produksi beras dalam negeri belum mencukupi. Apalagi, kebutuhan penduduk Indonesia bertambah seiring meningkatnya jumlah penduduk.
“Karena penduduk kita setiap tahun juga selalu bertambah, penduduk kita sekarang ini sudah 278 juta. Sebelumnya, 270, ternyata kita terakhir hitungannya adalah 278 juta. Sehingga produksi berasnya juga harus nambah terus,” ungkap Presiden.***dtc/mpc/bs