Jakarta(MedanPunya) Badan Pangan Nasional memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk segera mengimpor beras sebanyak 500.000 ton. Dalam surat tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hasil rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang Ketersediaan Badan Pokok dan Persiapan Atur Musik Idul Fitri 1444 H.
“Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai akhir Desember 2022. Pengadaan 500.000 ton pertama agar dilaksanakan secepatnya,” demikian tertulis dalam surat tersebut yang dikutip, Senin (27/3).
Masih dalam surat tersebut, Arief menerangkan bahwa pasokan beras tersebut akan digunakan untuk mengirim bantuan sosial melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP). Melalui program itu, bansos akan diberikan kepada 21,353 keluarga penerima manfaat (KPM).
“Pengadaan beras dari luar negeri tersebut agar tetap menjaga kepentingan produksi dalam negeri serta memberikan aspek akuntabilitas dan tata kelola pemerintahan yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” jelas Arief.
Meski demikian, pihaknya tetap meminta Bulog untuk optimal menyerap beras dari petani dalam negeri. “Terutama pada masa panen raya Maret-Mei 2023,”tutup surat itu.
Tembusan surat penugasan impor tersebut sudah melalui Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, hingga Menteri BUMN.
Pihak Perum Bulog sendiri sudah mengkonfirmasi penugasan tersebut adalah benar adanya. Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan bahwa pihaknya telah menerima surat penugasan tersebut.
Adapun, impor beras sebanyak 500.000 ton tersebut merupakan bagian dari rencana impor selama setahun yang ditetapkan sebanyak 2 juta ton.
“Benar, 2 juta ton untuk satu tahun, bertahap. Tahap pertama 500.000 ton” jelasnya.***dtc/mpc/bs