BPS: Binjai Jadi Kota dengan Kesetaraan Gender Tertinggi di Sumut

Medan(MedanPunya) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Binjai menjadi kota dengan kesetaraan gender tertinggi di Sumut. Kota ini mendapat 0,142 persen, lebih tinggi dibanding Kota Medan pada tahun 2023.

“Binjai ini termasuk yang paling baik 0,142 persen di antara kabupaten/kota di Sumut, turun dibandingkan tahun 2022 sebesar 0,278 persen,” ungkap Kepala BPS Sumut Nurul Hasanuddin, Selasa (7/5).

Sementara itu, Kota Medan berada di urutan keempat dengan ketimpangan gender terendah sebesar 0,232 persen, turun dibanding sebelumnya sebesar 0,278 persen.

Namun begitu, Hasan menyebutkan bahwa Kabupaten Langkat menjadi kabupaten dengan penurunan paling signifikan menjadi 0,231 persen pada tahun 2023. Padahal pada tahun 2022 lalu, ketimpangan gender di Langkat sempat mencapai 0,424 persen.

“Kabupaten Langkat mengalami penurunan ketimpangan gender paling tinggi sebesar 0,193 poin. penurunan ini terjadi pada setiap dimensi terutama didorong oleh dimensi kesehatan reproduksi dan dimensi pasar tenaga kerja,” ujarnya.

Sementara itu, tingkat ketimpangan gender tertinggi saat ini berada di Kabupaten Padang Lawas sebesar 0,585 persen, ada penurunan dibanding 2022 yang mencapai 0,594 persen.

Secara keseluruhan, ketimpangan gender di Sumut terpantau menurun selama lima tahun berturut-turut yang pada tahun 2023 tercatat sebesar 0,425 persen, 2022 sebesar 0,442 persen, 2021 sebesar 0,445 persen, 2020 sebesar 0,468 persen, dan pada tahun 2019 sebesar 0,484 persen.

“Ketimpangan gender konsisten turun lima tahun berturut, hal ini mengindikasikan bahwa ketimpangan gender semakin menyempit atau kesetaraan yang semakin membaik,” kata Hasan.

Hasan memaparkan bahwa ada peningkatan untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan menjadi 57,81 persen pada tahun 2023, ada kenaikan dibanding tahun 2022 yang sebesar 55,37 persen. Sementara itu, TPAK laki-laki juga mengalami peningkatan menjadi 84,4 persen pada tahun 2023, naik dibanding tahun sebelumnya sebesar 83,89 persen.

“TPAK laki-laki naik 0,21 persen dan TPAK perempuan naik 1,01 persen dalam lima tahun terakhir. Peningkatan perempuan yang lebih tinggi membuat kesempatan partisipasi dalam pasar tenaga kerja antara perempuan dan laki-laki menjadi lebih setara,” tuturnya.

Sementara itu, pendidikan SMA ke atas bagi perempuan juga mengalami peningkatan dalam kurun lima tahun terakhir. Tercatat, pada tahun 2023, persentase pendidikan SMA ke atas bagi perempuan sebesar 51,68 persen, naik dibanding tahun 2022 yang sebesar 49,82 persen.

Hal serupa juga terjadi untuk pendidikan SMA ke atas bagi laki-laki juga naik menjadi 55,75 persen pada tahun 2023, naik dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 54,36 persen.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version