Jakarta(MedanPunya) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2024 sebesar 0,04% secara bulanan. Sedangkan inflasi secara tahunan sebesar 2,57%.
“Terjadi inflasi sebesar 0,04% secara bulanan atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 105,15 pada Desember 2003 menjadi 105,19 pada Januari 2024. Sementara itu secara year on year terjadi inflasi 2,57% dan secara tahun kalender year to date terjadi inflasi 0,04%,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/2).
Sebelumnya dijelaskan bahwa perhitungan inflasi 2024 berubah. Penghitungan inflasi Januari 2024 yang dirilis pada hari ini sudah menggunakan IHK tahun dasar 2022, sehingga 2022 sama dengan 100 IHK-nya.
“Kedua cakupan. Penambahan cakupan wilayah sebanyak 60 Kabupaten sehingga total kabupaten kota inflasi menjadi sejumlah 150 kabupaten/kota,” tuturnya.
Ketiga, komposisi nilai konsumsi. Pada tahun dasar 2022 nilai konsumsi makanan berubah dari 33,68% menjadi 38,04%. Sementara non makanan berubah dari 66,32% menjadi 61,96%.
“Keempat, perubahan cakupan paket komoditas menyesuaikan dengan pola konsumsi masyarakat di mana terjadi penambahan jumlah komoditas menjadi 847 komoditas dari 835 komoditas,” ujarnya.
Kembali ke inflasi Januari 2024, besarannya lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu. BPS menjelaskan, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari kelompok makanan minuman dan tembakau dengan inflasi 0,18% dan andil inflasi 0,05% dengan komoditas penyumbang utama inflasi adalah tomat dengan andil 0,09%, bawang merah dengan andil 0,04%, serta beras dengan andil 0,03%.
“Komoditas yang memberikan andil deflasi adalah cabai rawit dengan andil 0,11% serta cabai merah dan tarif angkutan udara dengan andil masing-masing 0,09%,” tuturnya.
Sebaran inflasi bulanan menurut wilayah sebanyak 25 dari 38 provinsi Indonesia mengalami inflasi, sedangkan 13 lainnya mengalami deflasi. Sejak rilis inflasi pada hari ini kami mengeluarkan inflasi provinsi.
“Inflasi tertinggi sebesar 1,01% terjadi di Provinsi Papua pegunungan. Deflasi terdalam terjadi di provinsi Gorontalo sebesar 0,91%,” tuturnya.
Komoditas yang menyumbang inflasi Januari 2024 adalah beras mengalami inflasi 0,64% dengan andil inflasi 0,03%.
“Kenaikan harga beras masih terjadi di 28 provinsi, sedangkan harga beras di 10 provinsi lainnya sudah menunjukkan penurunan. Seluruh provinsi di pulau Jawa dan Bali Nusa Tenggara mengalami kenaikan harga beras,” katanya.
Selanjutnya, komoditas cabai merah, cabai rawit, dan tarif angkutan udara pada Januari 2024 mengalami deflasi yang relatif lebih dalam dibandingkan pada Januari 2020-2023.
“Januari 2024 cabai merah mengalami deflasi 16,25%, cabai rawit deflasi 25,72%, dan tarif angkutan udara mengalami deflasi 10,95%,” tuturnya.***dtc/mpc/bs