Jakarta(MedanPunya) PT Trimegah Bangun Persada Tbk hari ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Emiten milik Harita Group ini merupakan perusahaan di sektor pertambangan dan hilirisasi nikel.
Setelah perusahaan tercatat di BEI, harga saham kode NCKL itu terpantau mengalami kenaikan. Dikutip dari RTI, Rabu (12/43), saham Trimegah Bangun Persada naik menjadi Rp 1.300/lembar saham. Angka itu naik sebesar 50 poin atau 4,0% dari harga sebelumnya.
Saat tercatat di BEI, NCKL memasang harga Rp 1.250 per lembar saham. Sementara pada pembukaan, sahamnya seharga Rp 1.285.
Saham NCKL sendiri hari ini bergerak dalam rentang Rp 1.205 – Rp 1.410. Saham NCKL sudah berpindah tangan sebanyak 512,01 miliar lembar saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 653,66 miliar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 29,198 kali.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk hari ini resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Perusahaan dengan kode NCKL menawarkan sebanyak 7.997.600.000 saham dengan nominal Rp100 per saham atau setara dengan 12,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Adapun harga final yang ditetapkan Perseroan dalam aksi korporasi ini sebesar Rp 1.250 per saham. Dengan demikian, dari hasil IPO saham ini, NCKL berhasil memperoleh tambahan modal sebesar Rp 9,997 triliun.
Presiden Direktur NCKL, Roy A. Arfandy mengatakan, perusahaan juga mengalokasikan saham sekitar 35 juta saham dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation, ESA), di mana harga pelaksanaan ESA sama dengan harga penawaran.
Menurut Roy, IPO saham Perseroan mendapatkan respon yang sangat positif dari pasar. Terbukti, selama masa periode penawaran umum dari tanggal 5 sampai 10 April 2023 saham NCKL mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sehingga sesuai dengan ketentuan pelaksanaan distribusi saham melalui platform e- IPO porsi alokasi pooling yang dipersyaratkan adalah sebesar 5%. Animo partisipasi investor publik tidak hanya berasal dari pemodal dalam negeri, namun juga dari investor kelembagaan luar negeri.
“Kami mengapresiasi dan berterima kasih terhadap tingginya antusiasme investor terhadap IPO NCKL. Terjadinya oversubscribed merupakan wujud nyata kepercayaan yang diberikan oleh investor terhadap prospek cerah industri pengolahan nikel yang dikelola oleh Perseroan,” jelas Roy dalam keterangan pers, usai seremonial pencatatan saham Perseroan di gedung BEI Jakarta, Rabu (12/4).
Roy menambahkan, dana yang diperoleh dari hasil IPO rencananya sebesar 50,4% akan digunakan NCKL untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui modal dan pinjaman. Sementara lebih dari 40% dana untuk membayar utang. Dan sisanya untuk belanja modal dan modal kerja.
Dalam IPO ini, Perseroan menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Sedangkan untuk Penjamin Emisi Efek dipercayakan kepada PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.***dtc/mpc/bs