Jakarta(MedanPunya) PT Pertamina (Persero) bersama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menuntaskan program digitalisasi SPBU di seluruh Indonesia. Program ini akan memudahkan Pertamina dalam memonitoring distribusi dan transaksi penjualan BBM di setiap SPBU. Konsumen juga akan mendapatkan kemudahan saat membeli dan mengetahui ketersediaan BMM yang dibutuhkan.
Fitur yang dapat diperoleh dari digitalisasi SPBU meliputi program prepurchase (bayar dulu baru isi BBM), cashless program dengan menggunakan digital payment, pencatatan nomor polisi kendaraan yang melakukan pengisian BBM subsidi, serta profiling customer yang berbasis loyalty program aplikasi MyPertamina, yang akan memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi dan mengetahui ketersediaan BBM yang dibutuhkan.
Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengatakan program digitalisasi juga akan meningkatkan efektivitas penyaluran dan pengawasan BPH Migas. Program ini dikatakan merupakan upaya agar APBN yang diberikan kepada subsidi bisa tempat sasaran.
“Kita sudah membuat program digitalisasi untuk semua penyalur sehingga pengawasan BPH akan lebih efektif ke depan. Sampai dengan saat ini hampir 100% ATG dan EDC sudah dipasang, hasil kerja sama Telkom dan Pertamina. Ini juga merupakan upaya agar APBN yang diberikan kepada subsidi bisa tepat volume dan tepat sasaran,” ungkap Fanshurullah dalam keterangan Telkom, Jumat (11/12).
Seluruh data digitalisasi tersebut dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang, seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, serta BPH Migas sehingga dapat saling mendukung untuk pengawasan penyaluran BBM termasuk yang bersubsidi yaitu Bio Solar (B30) dan penugasan yaitu Premium.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan digitalisasi SPBU ini akan bermanfaat tidak hanya bagi Pertamina sebagai penyalur BBM, tetapi pemerintah dan masyarakat juga akan merasakan keuntungannya.
“Penyelesaian digitalisasi SPBU merupakan momen penting bagi Telkom dalam menghadirkan sebuah sistem yang terintegrasi dalam penyaluran BBM. Digitalisasi SPBU ini tentunya memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan tidak hanya bagi Pertamina sebagai penyalur BBM, tapi juga pemerintah dan masyarakat,” jelasnya.
“Dengan adanya digitalisasi tidak hanya di SPBU tapi juga industri lain, diharapkan dapat meningkatkan value BUMN maupun korporasi serta mendukung cashless transaction di lingkungan masyarakat sehingga nantinya mampu memperkuat ekonomi digital Indonesia,” tambah Ririek.
Kolaborasi dua BUMN yang berbeda sektor ini dimulai sejak penandatanganan kerja sama digitalisasi SPBU sebagai tindak lanjut dari penugasan Kementerian ESDM kepada Pertamina untuk menggunakan sistem pencatatan penyaluran BBM subsidi secara elektronik sampai di ujung titik serah penyalur. Dua tahun berjalan, program ini telah selesai diimplementasikan.
Dukungan yang disalurkan oleh Telkom dalam program digitalisasi SPBU ini meliputi penyediaan inftastruktur telekomunikasi baik melalui jaringan fixed, mobile, dan satelit, penyediaan perangkat Electronic Data Capture (EDC), penyiapan 290 agen contact center dan 600 petugas lapangan untuk melayani pengaduan gangguan SPBU, serta pembuatan command center untuk memantau perangkat di SPBU secara proaktif.***dtc/mpc/bs