Senin, 19 Mei 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Ekonomi Global Loyo, Harga Komoditas Andalan RI Diprediksi Masih Anjlok

Senin, 29 Januari 2024
kanal Ekonomi
5
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Jakarta(MedanPunya) Pelemahan ekonomi global diprediksi akan terus berlanjut sampai semester I-2024. Hal itu dikarenakan pelemahan yang terjadi di negara Eropa dan China.

Demikian kata Chief Economist PT Mandiri Sekuritas Rangga Cipta. Pemulihan ekonomi diperkirakan baru akan mulai terjadi pada semester II-2024.

“Jadi overall kalau kita lihat trajektori per kuartal, kita lihat di semester I ekonomi akan melambat karena pelemahan ekonomi Eropa dan China, tapi di semester II akan naik sedikit karena pemangkasan suku bunga dan stimulus-stimulus, tapi kenaikannya nggak banyak,” kata Rangga dalam konferensi pers Economic and Market Outlook 2024 di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Senin (29/1).

Rangga membeberkan dampaknya ke Indonesia adalah penurunan harga komoditas andalan yang akan terus berlanjut sejak 2023. Komoditas yang dimaksud seperti batu bara, minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan nikel.

“Harga komoditas ini menjadi penting karena 60% ekspor Indonesia masih berbasis komoditas. Harga komoditas yang sudah turun sejak 2023 mungkin akan terus turun di awal tahun ini dan mungkin bisa rebound ketika global demand-nya pulih,” ucapnya.

“Ketika saya berbicara harga komoditas, itu berarti harga komoditas yang Indonesia ekspor termasuk batu bara, CPO, nikel. Yang berbeda mungkin minyak karena kita banyak impor,” tambahnya.

Akibat kondisi ini, neraca perdagangan Indonesia diprediksi akan lebih rendah di 2024 dibandingkan tahun lalu. Harga komoditas yang melemah akan berpengaruh terhadap realisasi ekspor Indonesia.

“Agak susah menghindari dampak terhadap neraca dagang. Kita lihat mungkin neraca dagang akan lebih rendah di 2024 dibandingkan 2023. Secara umum kita melihat current account defisit sekitar 1,3% GDP di 2024,” pungkasnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Tags: ekonomi globalkomoditas
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

God Bless Nggak Ada Matinya!

Berita Berikutnya

4 Harimau Mati di Medan Zoo, Bobby Dicecar Netizen

Related Posts

Ekonomi

Produksi Beras Naik, Cadangan Nasional Dekati 4 Juta Ton

Senin, 19 Mei 2025
Ekonomi

RI Kurangi Impor Minyak dari Timur Tengah dan Afrika, Tambah Porsi AS

Jumat, 16 Mei 2025
Ekonomi

Harga Cabai Merah di Sumut Merosot, Termurah Rp 24 Ribu per Kg

Rabu, 14 Mei 2025
Ekonomi

Melambat, Ekonomi RI Tumbuh 4,87 Persen Pada Kuartal I 2025

Senin, 5 Mei 2025
Ekonomi

Perang Dagang Masih Lanjut, Harga Minyak Lesu

Selasa, 29 April 2025
Ekonomi

Neraca Dagang RI Surplus 59 Bulan Berturut-turut

Senin, 21 April 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Kasi Keuangan Polres Padangsidimpuan Dipecat karena Lakukan Penggelapan

Senin, 19 Mei 2025

Lakukan Pelanggaran Berat, Kadisnaker Sumut Ismael Sinaga Dipecat

Senin, 19 Mei 2025

Imigrasi Amankan 23 WNA Asal Bangladesh Tanpa Dokumen Resmi di Pancur Batu

Senin, 19 Mei 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana