Ekonomi Global Loyo, Harga Komoditas Andalan RI Diprediksi Masih Anjlok

Jakarta(MedanPunya) Pelemahan ekonomi global diprediksi akan terus berlanjut sampai semester I-2024. Hal itu dikarenakan pelemahan yang terjadi di negara Eropa dan China.

Demikian kata Chief Economist PT Mandiri Sekuritas Rangga Cipta. Pemulihan ekonomi diperkirakan baru akan mulai terjadi pada semester II-2024.

“Jadi overall kalau kita lihat trajektori per kuartal, kita lihat di semester I ekonomi akan melambat karena pelemahan ekonomi Eropa dan China, tapi di semester II akan naik sedikit karena pemangkasan suku bunga dan stimulus-stimulus, tapi kenaikannya nggak banyak,” kata Rangga dalam konferensi pers Economic and Market Outlook 2024 di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Senin (29/1).

Rangga membeberkan dampaknya ke Indonesia adalah penurunan harga komoditas andalan yang akan terus berlanjut sejak 2023. Komoditas yang dimaksud seperti batu bara, minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan nikel.

“Harga komoditas ini menjadi penting karena 60% ekspor Indonesia masih berbasis komoditas. Harga komoditas yang sudah turun sejak 2023 mungkin akan terus turun di awal tahun ini dan mungkin bisa rebound ketika global demand-nya pulih,” ucapnya.

“Ketika saya berbicara harga komoditas, itu berarti harga komoditas yang Indonesia ekspor termasuk batu bara, CPO, nikel. Yang berbeda mungkin minyak karena kita banyak impor,” tambahnya.

Akibat kondisi ini, neraca perdagangan Indonesia diprediksi akan lebih rendah di 2024 dibandingkan tahun lalu. Harga komoditas yang melemah akan berpengaruh terhadap realisasi ekspor Indonesia.

“Agak susah menghindari dampak terhadap neraca dagang. Kita lihat mungkin neraca dagang akan lebih rendah di 2024 dibandingkan 2023. Secara umum kita melihat current account defisit sekitar 1,3% GDP di 2024,” pungkasnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version