Ekspor RI Maret Tembus US$ 22,43 M, Naik 16,40%

Jakarta(MedanPunya) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pada Maret 2024 mencapai US$ 22,43 miliar, capaian ini naik 16,40% dibandingkan Februari 2024.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, Maret 2024 ekspor mencapai US$ 22,43 miliar atau naik 16,40% dibandingkan Februari 2024. Ekspor non migas tercata US$ 21,15 miliar dan ekspor non migas US$ 1,29 miliar.

“Total nilai ekspor mengalami peningkatan secara bulanan namun menurun secara tahunan. Secara bulanan peningkatan terjadi di sektor Migas maupun non migas,” kata Amalia di Kantornya, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Amalia menambahkan, peningkatan ekspor ini dipengaruhi oleh harga komoditas di pasar internasional mengalami peningkatan dibandingkan Februari 2024. Harga energi naik didorong salah satunya oleh kenaikan harga batu bara. Sementara itu, harga logam mulia meningkat cukup signifikan karena di tengah tekanan geopolitik di Timur Tengah dan logam mulia dianggap sebagai alternatif aset yang lebih aman.

Perdagangan barang Global diperkirakan mengalami peningkatan sepanjang tahun 2024 yang dinamikanya tentunya akan ke depan mengikuti perkembangan geopolitik Global. Selanjutnya pada Maret 2024 PMI manufaktur negara mitra dagang utama seperti Amerika Serikat, India dan Tiongkok masih berada dalam zona ekspansif.

“Terakhir secara rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang Maret 2024 relatif lebih lemah dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ungkapnya.

Sementara itu, tiga besar negara tujuan ekspor Indonesia adalah Tiongkok, Amerika Serikat dan India. Ekspor ketiga negara ini memberikan kontribusi sebesar 41,22% terhadap total ekspor non migas Indonesia pada bulan Maret 2024. Nilai ekspor nonmigas ke Tiongkok tercatat sebesar 4,75 miliar USD atau naik sebesar 16,87% dibandingkan Februari 2024. Peningkatan utamanya didorong oleh peningkatan nilai ekspor besi dan baja, lemak dan minyak hewan nabati, terutama di dalamnya ada CPO serta bahan bakar mineral.

“Total ekspor pada periode Januari Maret 2024 mencapai US$ 62,20 miliar atau turun 7,25% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan didorong oleh penurunan ekspor Migas dan juga ekspor non migas. Ekspor migas US$ 3,90 miliar dan ekspor non migas US$ 58,30 miliar,” jelasnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version