Medan (MedanPunya) Harga cabai merah di Sumatera Utara (Sumut) meroket hari ini. Harga cabai merah saat ini tembus Rp 100 ribu per gram.
Berdasarkan data Disperindag ESDM Sumut, Selasa (9/9), beberapa kabupaten/kota di Sumut yang sudah mematok harga Rp 100 ribu per kg, di antaranya ada Sibolga, Padang Sidempuan, Simalungun, maupun Labuhanbatu.
Kemudian, untuk daerah Labuhanbatu Selatan dan Padang Lawas dibanderol seharga Rp 85 ribu per kg. Lalu, Humbang Hasundutan sebesar Rp 72 ribu per kg serta Deli Serdang sebesar Rp 67 ribu per kg.
Sementara untuk rata-rata di beberapa pasar Kota Medan, harga cabai merah dipatok sebesar Rp 96 ribu per kg. Harga cabai merah di beberapa daerah tersebut sudah jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang mematok harga Rp 55 ribu per kg.
Kenaikan harga cabai merah saat ini sudah mulai tampak sejak awal September yang terus bergerak naik menembus harga Rp 50 ribu per kg. Padahal, pada Juli-Agustus 2025, harga cabai sempat anjlok yang dijual Rp 30 ribu per kg.
Terkait hal ini, ekonom Sumut Gunawan Benjamin mengingatkan agar pemerintah dapat waspada dengan kondisi harga cabai merah yang melambung saat ini.
“Jika melihat pola perubahan harga di jawa, ditambah dengan pasokan yang relatif cenderung alami penurunan di wilayah Sumut. Maka sebaiknya pemerintah berhati-hati dengan fluktuasi harga cabai yang terjadi belakangan ini,” ungkap Gunawan.
“Tekanan Supply di Sumut yang signifikan akan mulai terjadi bulan Oktober mendatang. Sementara belum bisa dipastikan apakah wilayah lain seperti Aceh atau Jawa nantinya akan mampu menyuplai kebutuhan cabai untuk Sumut,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Gunawan menyebutkan dengan pasokan cabai merah yang minim ke Sumut ini dapat berpotensi harga bertahan mahal.
“Kalaupun nantinya distribusi cabai memang masuk dari wilayah di luar Sumut, akan tetapi berapa harga yang akan diterima Sumut nantinya?. Jadi memang ada potensi harga cabai akan bertahan mahal di Sumut, terlebih apabila wilayah lain mengalami penurunan jumlah pasokan, atau harganya sudah terbilang sangat mahal jauh di atas harga keekonomiannya,” pungkasnya.***dtc/mpc/bs