Harga Emas Dunia Anjlok Setelah Cetak Rekor Termahal

Jakarta(MedanPunya) Harga emas dunia turun lebih dari 1% dalam sepekan terakhir, setelah sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Selasa (13/8) kemarin. Penurunan harga emas ini diperkirakan akan terjadi hingga pekan depan imbas tekanan dari dolar yang kian menguat dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi.

Harga emas spot hari ini naik 0,2% menjadi US$ 2.488,74 atau setara dengan Rp 38,76 juta (kurs Rp 15.577 per dolar AS) per ons. Sedangkan untuk harga emas berjangka AS naik 0,3% menjadi US$ 2.524,30 atau Rp 39,32 juta per ons.

Meski harga emas dunia ini mengalami penguatan pada akhir pekan ini, nilai tersebut tercatat masih lebih rendah dibandingkan harga emas pekan lalu. Sebab harga emas pekan lalu sempat mencapai nilai tertinggi sepanjang masa di US$ 2.531,60 atau Rp 49,43 juta.

Artinya harga emas pekan ini tercatat turun sekitar 1% jika dibandingkan dengan harga emas tertinggi kemarin. Belum lagi para investor yang tengah menanti pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell untuk mengetahui isyarat lebih lanjut tentang penurunan suku bunga membuat harga emas diperkirakan dapat semakin membebani harga emas.

“Harga emas telah bergerak naik (hari ini), meskipun dengan hati-hati (naik perlahan/sedikit) mengingat risiko perubahan harga yang menanti setelah pidato Powell di Jackson Hole,” kata kepala analis pasar KCM Trade Tim Waterer.

Menurutnya setelah pengumuman The Fed terkait penurunan suku bunga akan membuat harga emas turun di bawah US$ 2.500 atau Rp 38,94 juta per ons. Namun penurunan ini diperkirakan hanya bersifat sementara mengingat nilai logam mulia emas yang semakin berharga di tengah ketidakpastian global ini.

“Harga emas yang bertahan di bawah US$ 2.500 mungkin bersifat sementara, karena fundamentalnya masih tampak menguntungkan bagi logam mulia,” katanya.

Sebagai informasi, sebelumnya para pembuat kebijakan di The Fed sempat menyuarakan dukungan untuk melakukan pemotongan suku bunga AS bulan depan (September). Sebab menurut mereka inflasi di Negeri Paman Sam itu mulai mereda dan pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda ikut membaik.

Sebagian besar investor dan pialang memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) oleh The Fed pada bulan September nanti. Sedangkan bank-bank besar seperti JP Morgan, Citigroup, dan Wells Fargo memperkirakan penurunan suku bunga AS sebesar 50 bps.

Di sisi lain, delegasi AS dan Israel dikabarkan telah memulai pembicaraan baru di Kairo untuk mengatasi perbedaan pendapat mengenai usulan gencatan senjata yang bertujuan untuk mengakhiri perang antara Israel dan Hamas. Kondisi-kondisi inilah yang diperkirakan dapat menekan harga emas.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version