Harga Emas Dunia Melonjak, Dipicu Pelemahan Dolar AS

Jakarta(MedanPunya) Harga emas dunia melonjak pada akhir perdagangan Kamis waktu AS (Jumat pagi), didukung penurunan dollar AS dan imbal hasil US Treasury sehingga memperkuat daya tarik emas sebagai aset aman (safe-haven).

Selain itu, rilisnya data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang lemah menambah kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi.

Harga emas di pasar spot naik 1,4 persen menjadi di level 1.840,97 dollar AS per troy ounce. Begitu pula dengan harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 1,4 persen ke level 1.841,2 dollar AS per troy ounce.

Pada perdagangan Senin lalu, harga emas sempat tergelincir mendekati level terendah dalam empat bulan, namun kini sudah naik sekitar 3 persen sejak dollar AS mundur dari level tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

“Dollar AS jatuh dan imbal hasil secara signifikan menjadi lebih rendah, ini adalah kabar baik untuk emas,” kata Edward Moya, Snalis Senior Oanda.

Indeks dollar AS turun 1 persen, sementara imbal hasil US Treasury turun ke level terendah dalam tiga minggu. Pelemahan dollar AS itu menjadi menarik bagi emas, karena membuat emas batangan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Di sisi lain, meskipun data ketenagakerjaan AS di awal Mei 2022 menunjukkan jumlah pengangguran berada pada level terendah sejak 1969, namun klaim pengangguran mingguan secara tak terduga naik dari minggu lalu.

“Emas menarik aliran safe-haven karena fokus telah bergeser ke pelemahan di AS dengan klaim pengangguran meningkat dan semua pembicaraan negatif tentang inflasi. Ada pesimisme yang cukup besar terhadap saham global,” jelas Moya.

Pesimisme itu pun membantu daya tarik emas sebagai safe-haven. Pasar ekuitas global telah tergelincir lebih jauh karena tanda-tanda baru pertumbuhan yang melambat menyebabkan investor menjual saham dan beralih ke aset safe-haven.

Emas dianggap sebagai aset lindung nilai inflasi. Namun, logam kuning tersebut harus bersaing dengan dollar AS yang akhir-akhir ini menjadi tempat berlindung yang aman, di tengah sikap kebijakan suku bunga agresif Federal Reserve AS untuk melawan lonjakan harga.

Sementara emas batangan cenderung tidak disukai ketika suku bunga naik, sebab meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang memang tidak memberikan imbal hasil.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version