Jakarta(MedanPunya) Harga minyak mentah dunia anjlok lebih dari 3 persen pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi waktu Indonesia), setelah ketegangan antara Rusia dan Ukaraina mereda.
Harga minyak mentah turun usai Rusia menarik sebagian pasukannya di perbatasan Ukraina. Hal ini meredakan ketegangan geopolitik yang sebelumnya telah menaikkan harga minyak.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) merosot 3,6 persen menjadi 92,07 dollar AS per barrel, setelah jatuh hampir 5 dollar AS per barrel selama sesi perdagangan. Penurunan ini menjadi yang terdalam sejak 30 November 2021.
“Aksi ambil untung dengan komoditas minyak tidak dapat dihindari setelah Rusia menyatakan beberapa pasukan mulai kembali ke pangkalan reguler mereka usai menyelesaikan latihan,” ujar Analis Pasar Senior Oanda untuk Amerika, Ed Moya.
Harga minyak mentah global memang telah bergerak liar di tengah terpaan laporan tentang ketegangan di perbatasan Ukraina. Moya menilai, meski mulai mereda, tapi ketegangan di Ukraina masih terjadi yang bisa membuat harga minyak anjlok atau menguat hingga 10 dollar AS per barrel.
“Situasi Ukraina masih tetap tegang dan harga minyak bisa berayun ke dua arah (menguat atau menurun) hingga 10 dollar AS per barrel,” tambahnya.
Sebelumnya, harga minyak mentah dunia meningkat seiring dengan memanasnya ketegangan geopolitik Rusia dan Ukaraina. Ketegangan geopolitik memang menjadi salah satu faktor paling mendasari kenaikan harga minyak dalam beberapa tahun terakhir.
Adapun selain ketegangan geopolitik, peningkatan harga minyak mentah dunia juga turut dipengaruhi penurunan pasokan. Seperti American Petroleum Institute (API) yang melaporkan pasokan minyak mentah AS turun sekitar 1 juta barrel pada pekan lalu.
Begitu pula pada pasokan di Cushing, Oklahoma, pusat penyimpanan minyak terbesar di AS, turun sekitar 2,3 juta barrel.***kps/mpc/bs