Harga Minyak Dunia Melonjak Usai China Longgarkan Pembatasan Covid-19

New York(MedanPunya) Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Jumat (11/11) waktu setempat atau Sabtu pagi (waktu Indonesia). Pergerakan harga minyak dunia mengalami kenaikan usai China melonggarkan pembatasan Covid-19.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 2,4 persen menjadi 95,95 dollar AS per barrel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,9 persen menjadi 88,94 dollar AS per barrel.

Otoritas kesehatan di China melonggarkan beberapa pembatasan akibat Covid-19 di negara itu. Hal tersebut meningkatkan harapan untuk peningkatan aktivitas ekonomi dan permintaan, sebagai negara importir minyak utama dunia.

Pelonggaran pembatasan tersebut termasuk mempersingkat waktu karantina bagi wisatawan menjadi dua hari, serta mencabut aturan terkait maskapai dilarang terbang jika membawa penumpang yang terinfeksi.

“Langkah kecil pertama menuju pelonggaran peraturan yang diumumkan oleh Pemerintah China pagi ini memungkinkan harga minyak naik lagi, meskipun ini sama sekali tidak menyimpang dari kebijakan ketat nol-Covid negara itu,” kata Commerzbank.

Harga juga naik pada hari Jumat setelah inflasi AS yang diumumkan lebih rendah dari perkiraan. Hal ini memperkuat harapan bahwa Federal Reserve akan memperlambat kenaikan suku bunga, serta meningkatkan peluang soft landing untuk negara dengan ekonomi terbesar dunia itu.

Nilai tukar dollar AS yang lebih lemah juga mendukung pergerakan harga minyak karena membuat komoditas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Sementara itu, Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan, OPEC+ akan tetap berhati-hati pada produksi minyak.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC+ saat ini tengah berhati-hati dengan adanya ketidakpastian dalam ekonomi global menjelang pertemuan berikutnya pada bulan Desember. Bulan lalu, OPEC+ menyetujui pengurangan produksi yang tajam, dan akan bertemu lagi pada 4 Desember untuk menetapkan kebijakannya.

Namun, kontrak minyak acuan menuju penurunan mingguan karena meningkatnya persediaan minyak AS, dan kekhawatiran yang atas permintaan bahan bakar yang dibatasi di China di tengah peningkatan kasus harian Covid-19. Kasus Covid-19 di China juga melonjak ke level tertinggi sejak penguncian di Shanghai awal tahun ini. Beijing dan Zhengzhou melaporkan rekor kasus harian.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version