New York(MedanPunya) Harga minyak mentah dunia pada sesi perdagangan Selasa (2/2) ditutup menguat ke level tertinggi sejak 1 tahun terakhir.
Hal tersebut merupakan hasil dari komitmen negara produsen minyak untuk memangkas produksinya.
Harga minyak mentah acuan global, Brent, naik 1,22 dollar AS, atau 2,2 persen ke level 57,57 dollar AS per barrel.
Penguatan juga dialami harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), yang naik 1,21 dollar AS atau 2,26 persen ke level 55,26 dollar AS per barrel, tertinggi dalam kurun waktu setahun terakhir.
Tren penguatan harga minyak mulai terjadi setelah pasar dikagetkan dengan keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama mitra, yang memutuskan untuk menaikkan produksi lebih rendah dibanding prediksi.
Produksi minyak mentah OPEC meningkat dibanding 7 bulan terakhir, namun masih lebih rendah dibanding proyeksi pasar.
Selain itu, rencana Arab Saudi untuk memangkas produksi sebesar 1 juta barrel per hari secara sukarela yang akan mulai diterapkan Februari ini juga mendongkrak harga minyak mentah.
Sentimen positif juga muncul setelah Kongres AS siap untuk menyetujui paket stimulus, yang diyakini akan mampu meningkatkan permintaan minyak mentah maupun hasil olahannya.
“AS mendapatkan paket stimulus ekonomi yang orang pikir tidak akan pernah terealisasi,” ujar Direktur Energi Mizuho, Bob Yawger.
Musim dingin yang tengah menerjang AS mampu meningkatkan permintaan minyak pemanas, sehingga mengkerek harga komoditas itu ke level tertinggi dalam kurun waktu 8 bulan terakhir.***kps/mpc/bs