Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat

Jakarta(MedanPunya) Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 tumbuh 5,05 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan kuartal I-2024 atau kuartal II-2023.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi itu didapat dari produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp 5.536,5 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp 3.231 triliun.

“Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 bila dibandingkan dengan kuartal II-2023 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,05 persen,” kata dia, dalam konferensi pers, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (5/8).

Laju pertumbuhan ekonomi pada periode April-Juni 2024 itu melambat dari kuartal sebelumnya. Tercatat laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 mencapai 5,11 persen secara yoy.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 juga lebih rendah dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Tercatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2023 mencapai 5,17 persen secara tahunan.

“Pertumbuhan secara tahunan ini lebih rendah jika dibandingkan kuartal II-2023,” ujar Edy.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Edy melaporkan, konsumsi rumah tangga berkontribusi 2,62 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024.

Selain itu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi berkontribusi 1,32 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Kemudian, konsumsi pemerintah berkontribusi 0,10 persen, net ekspor berkontribusi 0,25 persen, dan sumber pertumbuhan ekonomi lainnya berkontribusi 0,76 persen.

Adapun jika dilihat secara kuartal ke kuartal (quarter to quarter/qtq), laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 mencapai 3,79 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding kuartal pertama tahun 2024, yang terkontraksi 0,83 persen.

“Pertumbuhan ekonomi secara quarter to quarter sejalan dengan pola musiman yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan kuartal II lebih tinggi dibandingkan kuartal I,” ucap Edy.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version