Menkop UKM Sebut Belanja UMKM 2023 Bisa Tembus Rp 2.000 Triliun

Jakarta(MedanPunya) Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyebut, pada tahun 2023 ini ada potensi belanja di UMKM hingga Rp 2.000 triliun. Angka ini salah satunya bersumber dari belanja pemerintahan.

Dalam sambutannya di acara INABUYER B2B2G EXPO 2023, Teten mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan kebijakan belanja pemerintah harus 48% dari UMKM. Berkat dorongan tersebut, secara keseluruhan, ada potensi belanja produk UMKM bahkan bisa tembus hingga Rp 2.000 triliun untuk 2023 ini.

“Saya kira potensi belanja UMKM sangat besar, BUMN bisa Rp 500 triliun untuk beli produk UMKM, IKN bisa Rp 400 triliun pemerintah Rp 500 triliun. Jadi ada potensi bisa Rp 2.000 triliun untuk beli produk UMKM,” kata Teten, di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (5/7).

Teten mengatakan, UKM punya peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi RI hingga mampu mempertahankan pertumbuhan 5% di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global seperti sekarang ini.

Karena itulah, penting untuk mendorong UKM RI agar semakin matang, salah satunya dengan mendorong para pelaku untuk dapat masuk ke rantai pasok industri. Salah satu upayanya ialah dengan menggelar acara INABUYER B2B2G EXPO 2023. Acara ini digelar pada 5 s.d 7 Juli 2023.

Acara ini merupakan buah kolaborasi bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).

“Penting untuk UMKM masuk ke rantai pasokan industri. Kenapa penting? Ini untuk membantu mengakses pembiayaan. Kalau ada kepastian barang dibeli, bank maupun modal ventura dan sebagainya pasti akan semakin yakin dan tidak ragu memberikan pinjaman,” terangnya.

Oleh karena itu, acara INABUYER B2B2G EXPO digelar secara perdana pada 2023 ini. Lewat acara ini, ia berharap juga dapat membuka seluas-luasnya peluang pembiayaan untuk para pelaku UMKM. Apabila UMKM tidak didukung sistem pembiayaannnya, maka produksinya akan macet.

“Sayangnya UMKM yang sudah masuk rantai pasokan industri besar masih kecil, angkanya 7%,” ujarnya.

Teten mengatakan, sebagian UMKM RI masih memasarkan produknya secara mandiri. Ia berharap ke depan UMKM masuk pasokan industri. Salah satu manfaat UMKM masuk dalam rantai pasok industri ialah juga bisa meningkatkan standar produk tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah mengatakan, acara ini diharapkan dapat menjadi media pertemuan antara buyer dan supplier. Hal ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan pembelian produk dalam negeri.

“INABUYER ini diharapkan akan membantu UMKM mengisi rantai pasok global juga dalam negeri, karena dengan supplier berkualitas seperti burung dengan sayap, bisa buka toko di luar negeri. Untuk mencari substitusi ekspor. Produsen lokal harus bisa mengisi pasar lokal dan ekspor,” katanya, dalam sambutannya.

Adapun acara ini merupakan yang perdana dan digelar selama tiga hari dari tanggal 5 s.d 7 Juli 2023. Dalam acara ini, juga telah dihasilkan sebanyak kesepakatan dalam bentuk Memorandum of Undestanding (MoU) sebanyak 18. Beberapa di antaranya merupakan kerja sama yang dijalin dengan sejumlah BUMN antara lain PT Perkebunan Nusantara, PT RNI, PT Perikanan Indonesia, PT Telkom, Telkomsel, PT Perumnas, dan Sang Hyang Seri.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version