Selasa, 20 Mei 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Neraca Dagang RI Tekor dari China, Hong Kong dan Australia

Selasa, 15 Desember 2020
kanal Ekonomi
24
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Jakarta(MedanPunya) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan neraca dagang Indonesia tekor atau defisit dengan tiga negara, yaitu China, Hong Kong, dan Australia di November 2020.

“Dengan Tiongkok kita alami defisit,” kata Suhariyanto dalam video conference, Selasa (15/12).

Suhariyanto merinci, neraca perdagangan Indonesia dengan China defisit sebesar US$ 572,6 juta di November 2020. Hal itu dikarenakan nilai ekspornya US$ 3,31 miliar dan impornya US$ 3,89 miliar. Sementara nilai defisit dengan Hong Kong sebesar US$ 198 juta karena nilai ekspornya US$ 124 juta dan impor sebesar US$ 322 juta, dan dengan Australia defisit sebesar US$ 142,6 juta karena nilai ekspornya US$ 230,2 juta dan impornya US$ 372,8 juta.

Meski tekor sama China, neraca dagang Indonesia masih surplus alias menang dengan Amerika Serikat (AS), India, dan Filipina di November 2020.

“Kita surplus pada AS pada November US$ 948,7 juta, dengan India kita surplus, sementara dengan Filipina juga masih surplus,” katanya.

Jika dilihat secara rinci, surplus sebesar US$ 948,7 juta dengan negeri Paman Sam karena nilai ekspornya US$ 1,60 miliar dan impornya US$ 657 juta. Dengan India surplus US$ 603,8 juta karena nilai ekspornya sebesar US$ 963,4 juta dan impornya US$ 359,6 juta. Sementara dengan Filipina surplus US$ 523,4 juta karena nilai ekspornya US$ 574,3 juta dan impornya US$ 523,4 juta.

BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 2,61 miliar pada November 2020. Surplus dikarenakan nilai ekspor lebih besar daripada impor. Adapun nilai ekspor tercatat US$ 15,28 miliar dan nilai impor sebesar US$ 12,66 miliar.

Jika dilihat secara kumulatif, BPS melaporkan neraca dagang Indonesia masih surplus US$ 19,66 miliar selama Januari-November 2020. Hal itu berasal dari nilai ekspor yang sebesar US$ 146,7 miliar dan impor senilai US$ 127,1 miliar.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Tags: BPSneraca dagangSuhariyanto
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Mahfud Bicara Lepasnya Sipadan-Ligitan: Itu soal Historik, Bukan Pertahanan

Berita Berikutnya

Menang Versi Sirekap, Bobby Harap Hasil Pilkada Medan Diterima dengan Dewasa

Related Posts

Ekonomi

Produksi Beras Naik, Cadangan Nasional Dekati 4 Juta Ton

Senin, 19 Mei 2025
Ekonomi

RI Kurangi Impor Minyak dari Timur Tengah dan Afrika, Tambah Porsi AS

Jumat, 16 Mei 2025
Ekonomi

Harga Cabai Merah di Sumut Merosot, Termurah Rp 24 Ribu per Kg

Rabu, 14 Mei 2025
Ekonomi

Melambat, Ekonomi RI Tumbuh 4,87 Persen Pada Kuartal I 2025

Senin, 5 Mei 2025
Ekonomi

Perang Dagang Masih Lanjut, Harga Minyak Lesu

Selasa, 29 April 2025
Ekonomi

Neraca Dagang RI Surplus 59 Bulan Berturut-turut

Senin, 21 April 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Modus Jadi Teknisi, Komplotan Maling di Nisel Curi 2 Mesin Ambulans Dinkes

Selasa, 20 Mei 2025

Penjelasan Badan Pengelola Kaldera Toba soal Kartu Kuning dari UNESCO

Selasa, 20 Mei 2025

Napoli di Ambang Raih Scudetto, Takhayul Antonio Conte

Selasa, 20 Mei 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana