Jakarta(MedanPunya) Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan pertumbuhan kredit saat ini ditopang oleh UMKM. Sementara itu, perusahaan-perusahaan besar cenderung menahan diri untuk melakukan pinjaman modal di bank.
“Sekarang ini lebih banyak pertumbuhan itu dari kredit juga didorong oleh UMKM ya,” kata dia di acara Outlook Perekonomian: Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi di 2021, Selasa (22/12).
Dia menjelaskan korporasi besar masih mengerem kredit karena sekarang belum menggenjot produksinya secara penuh. Sebab, permintaan konsumen belum begitu tinggi. Jadi jika produksi dipaksa dipacu hingga 100% dapat dipastikan tidak akan terbeli seluruhnya.
“Nah ini adalah irama yang harus bagaimana ini sejalan bahwa produksi juga harus digenjot lebih besar sejalan dengan peningkatan dari konsumsi,” sebutnya.
Dia mencontohkan, mulai dari hotel hingga pesawat sudah ada peningkatan dari sisi permintaan tapi belum optimal. Akhirnya pengusaha besar memilih untuk menunggu dan melihat situasi alias wait and see.
“Memang begitu kita masuk kepada perusahaan-perusahaan komersial maupun yang korporat besar ini masih ada nuansa wait and see karena masih belum bisa menggenjot produksinya,” jelas Wimboh.
Tapi sebenarnya sudah ada indikator-indikator yang menurutnya menunjukkan pertumbuhan dari sisi permintaan, yakni penjualan kendaraan bermotor meningkat 20% di bulan September dibandingkan bulan sebelumnya.
Indeks penjualan eceran juga membaik pada September yakni minus 8,7% dibandingkan Agustus 2020 minus 9,2% secara year on year atau tahunan.
“Ini semua adalah angka-angka yang menunjukkan optimisme bahwa sudah ada tanda-tanda pertumbuhan yang kita harapkan akan kita genjot lebih kencang di 2021,” tambahnya.***dtc/mpc/bs