Jakarta(MedanPunya) Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memproyeksi, pasar minyak global masih akan dihadapi ketidakpastian sepanjang semester I 2021.
Ini akan berpengaruh terhadap upaya pemulihan harga minyak global.
“Prospek (pasar minyak) pada paruh pertama 2021 masih dibayangi ketidakpastian. Masih banyak terdapat risiko penurunan,” kata Sekretaris Jenderal OPEC, Mohammad Barkindo.
Prospek ini dipastikan mempengaruhi keberlanjutan kebijakan pemangkasan produksi minyak global.
OPEC bersama negara mitra (OPEC+) dibawah koordinasi Arab Saudi dan Rusia dijadwalkan melakukan pembahasan terkait kebijakan tersebut pada hari ini.
Pelaku pasar sampai saat ini masih menunggu langkah OPEC+ untuk menjaga momentum pemulihan harga minyak, di tengah prospek ketidakpastian pasar global.
Pada pertemuan 3 Januari 2021, sejumlah negara anggota OPEC+ termasuk Arab Saudi mewanti-wanti rencana peningkatan produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari yang rencananya akan dilakukan pada Februari mendatang.
“Kami pikir para negara produsen akan memilih opsi untuk melupakan rencana peningkatan produksi pada Februari, setelah kasus Covid-19 terus meningkat dan penyebaran vaksin lebih lambat dari yang diprediksi,” ujar Chief Commodities Strategist RBC Capital Markets LLC, Helima Croft.
Sebagaimana diketahui, OPEC+ telah merelaksasi secara bertahap kebijakan pemangkasan produksi minyak mentah global.
Saat ini, pemangkasan berada di level 7,2 juta barel per hari atau setara 7 persen dari suplai dunia.
Langkah pemangkasan dan juga penyebaran vaksin berhasil menciptakan momentum pemulihan harga minyak global, yang saat ini berada di kisaran 50 dollar AS per barel.***kps/mpc/bs