Selasa, 1 Juli 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Pemerintah Mau Tarik Utang Rp 323 T Lagi di Kuartal II-2021

Rabu, 19 Mei 2021
kanal Ekonomi
8
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Jakarta(MedanPunya) Pemerintah menargetkan penarikan utang baru sebesar Rp 323,4 triliun selama kuartal II-2021 atau pada periode April-Mei-Juni. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode tiga bulan sebelumnya yang sebesar Rp 334,79 triliun.

Berdasarkan laporan debt portfolio review kuartal I-2021, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, rencana penarikan utang baru di kuartal II tahun ini terdiri dari surat utang negara (SUN), surat berharga syariah negara (SBSN), dan pinjaman tunai.

Jika dilihat lagi, penerbitan melalui SUN ditargetkan sebesar Rp 194,6 triliun. Penerbitannya dilakukan dengan lelang, penerbitan samurai bond, dan private placement dengan tujuan khusus.

Sementara penerbitan SBSN ditargetkan sebesar Rp 108,4 triliun melalui lelang, penerbitan sukuk valas, dan private placement dengan tujuan khusus.

Sedangkan dari pinjaman tunai ditarget sebesar Rp 20,4 triliun. Pinjaman ini dilakukan melalui pengadaan dari World Bank (WB/Bank Dunia), AIIB, KfW, dan JICA. Lalu, sumber pemberi pinjaman dapat berubah sesuai dengan progres negosiasi dan penyiapan dokumentasinya.

Dalam rencana penarikan utang baru di kuartal II-2021, pemerintah masih memandang adanya risiko ekonomi makro dan pembiayaan yang cenderung meningkat. Penyebabnya, pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih cepat, tensi geopolitik akibat kemungkinan berlanjutnya perang tarif antara AS dengan China dan krisis Myanmar. Selanjutnya penundaan pemberian vaksin AstraZeneca oleh beberapa negara.

Adapun dampak dari risiko itu, dijelaskan adanya kenaikan inflasi dan yield surat berharga AS yang dapat mendorong penguatan mata uang USD, memberi tekanan pada sektor keuangan negara berkembang atau emerging market seperti yang terjadi di 2013 – taper tantrum.

Lalu, perang tarif dapat memicu instabilitas politik di kawasan, serta penundaan pemberian vaksinasi dapat menyebabkan percepatan pemulihan ekonomi terhambat.

Namun demikian pemerintah juga telah menyiapkan mitigasinya, jangka pendek menengah dengan memperkuat pendalaman pasar keuangan dalam negeri. Koordinasi intensif dengan Bank Indonesia untuk menjaga cadangan devisa. Pembatasan impor secara selektif dan pemberian stimulus pada ekspor untuk mengurangi defisit transaksi berjalan.

“Pengembangan pasar ekspor non tradisional. Melanjutkan program vaksinasi dengan diversifikasi produk vaksin,” tulis laporan tersebut.

Sementara mitigasi jangka panjang adalah melanjutkan kebijakan pengurangan ketergantungan energi minyak bumi.

Untuk risiko pembiayaan utang yang cenderung meningkat, laporan DJPPR Kementerian Keuangan mencatat penyebab utamanya tekanan kenaikan US Treasury dan perbaikan ekonomi AS yang progresif berpotensi untuk capital outflow dan kecenderungan pelemahan nilai tukar atau kurs rupiah.

Dampaknya, target penerbitan utang tahun 2021 dapat dipenuhi, namun terdapat potensi peningkatan cost of borrowing.

Upaya mitigasinya yang sudah disiapkan adalah melakukan liability management melalui debt switch dan buyback. Selain itu juga memaksimalkan penerbitan SBN pada kuartal III 2021 dan kuartal IV 2021, mengoptimalkan dukungan Bank Indonesia (BI) sebagai standby buyer, dan terus berkoordinasi dengan pemberi pinjaman.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Tags: surat berhargautang baruWorld Bank
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Striker Israel Edit Bendera Palestina, Kini Pogba Sasarannya

Berita Berikutnya

Kross Akui Real Madrid Memang Layak ‘Ditendang’ Chelsea

Related Posts

Ekonomi

Uang Beredar RI Per Mei 2025 Tembus Rp 9.406 Triliun

Senin, 23 Juni 2025
Ekonomi

Bank Dunia: Penghasilan Dibawah Rp 1,5 Juta/Bulan Masuk Kategori Miskin

Selasa, 17 Juni 2025
Ekonomi

Utang Luar Negeri RI naik 8,2 Persen pada April 2025

Senin, 16 Juni 2025
Ekonomi

Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global, Imbas Perang Dagang

Rabu, 11 Juni 2025
Ekonomi

Cadangan Devisa RI Tetap 152,5 Miliar Dolar AS pada Mei 2025, Ditopang Penerimaan Pajak hingga Migas

Selasa, 10 Juni 2025
Ekonomi

BPK Berikan Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2024

Selasa, 27 Mei 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Gubsu Bobby Tetap Lanjutkan Proyek Jalan yang Bikin Kadis PUPR Sumut Di-OTT KPK

Senin, 30 Juni 2025

Pasutri di Nias Barat Berlumuran Darah Usai Cekcok, Istri Tewas-Suami Kritis

Senin, 30 Juni 2025

Pertama Kalinya, Messi Gagal Juara Piala Dunia Antar Klub

Senin, 30 Juni 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana