Selasa, 13 April 2021
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Pertama Kali Penerimaan Perpajakan RI Minus 9,2%

Rabu, 24 Juni 2020
kanal Ekonomi
6
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Jakarta(MedanPunya) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu memperkirakan penerimaan perpajakan minus 9,2% sepanjang 2020. Hal itu diungkapkannya saat rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Febrio menjelaskan outlook penerimaan perpajakan yang minus 9,2% ini merupakan hasil evaluasi setelah penetapan Perpres 54 Tahun 2020. Pada beleid itu, pemerintah memperkirakan penerimaan perpajakan minus 5,4%.

“Untuk 2020 ini sudah lakukan penajaman lagi dua kali, pertama asumsi sesuai Perpres 54 dan angkanya -5,4%, setelah kita lihat lagi pakai outlook dan pakai -9,2%. Belum pernah kita alami sedalam ini,” kata Febrio di ruang rapat Banggar DPR, Jakarta, Rabu (24/6).

Febrio menjelaskan, penyebab penerimaan perpajakan nasional terjun bebas di tahun ini karena dua masalah. Pertama, dunia usaha sedang sulit dihantam Corona, kedua karena pemerintah meningkatkan belanja untuk memberikan insentif.

“Jadi penurunan perpajakan datangnya dari dua arah ekonomi dan di sisi lain pemerintah ingin masuk bantu sektor usaha, maka kita masuk ke -9,2%,” tambahnya.

Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 695,2 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Pada program ini pemerintah memberikan banyak insentif untuk beberapa sektor termasuk dunia usaha.

Dari anggaran program PEN sebesar Rp 695,2 triliun. Jika dirinci, anggaran tersebut terdiri untuk sektor kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, insentif dunia usaha Rp 120,61 triliun, insentif bagi UMKM Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, dan sektoral K/L dan Pemda sebesar Rp 106,11 triliun.

“Harapannya, penerimaan perpajakan ikut membaik di 2021, kalau kita sangat dalam di 2020, kita pakai asumsi -9,2%, ini sangat dalam,” ungkapnya.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Tags: coronaDPR RInasionalUMKM
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Akhirnya, Ruben Buka Suara soal Kisruh Nama ‘Bensu’

Berita Berikutnya

Lansia di Sidempuan Perkosa Wanita Keterbelakangan Mental hingga Hamil

Related Posts

Ekonomi

BI: Penjualan Eceran Februari 2021 Membaik

Senin, 12 April 2021
Ekonomi

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 63,50 dolar per Barel

Kamis, 8 April 2021
Ekonomi

Cadangan Devisa RI Turun Jadi US$ 137,1 M

Rabu, 7 April 2021
Ekonomi

BPS Catat Inflasi 0,08% di Maret 2021

Kamis, 1 April 2021
Ekonomi

Penduduk Muslim RI Terbesar Dunia, Produk Halal Justru Dibikin Brasil

Rabu, 24 Maret 2021
Ekonomi

Jelang Ramadhan 1442 H, Stok Pangan di Sumut Aman

Selasa, 23 Maret 2021

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Kapolri Perintahkan Polisi Terlibat Kasus Narkoba Segera Dibinasakan

Selasa, 13 April 2021

China Bantah Ragukan Keampuhan Vaksin Corona Buatan Sendiri

Selasa, 13 April 2021

PKB Sumut Ogah Ikut Gerakan Mau Kudeta Cak Imin dari Kursi Ketum

Selasa, 13 April 2021
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana