Kamis, 11 Agustus 2022
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Pertama Kali Penerimaan Perpajakan RI Minus 9,2%

Rabu, 24 Juni 2020
kanal Ekonomi
15
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Jakarta(MedanPunya) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu memperkirakan penerimaan perpajakan minus 9,2% sepanjang 2020. Hal itu diungkapkannya saat rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Febrio menjelaskan outlook penerimaan perpajakan yang minus 9,2% ini merupakan hasil evaluasi setelah penetapan Perpres 54 Tahun 2020. Pada beleid itu, pemerintah memperkirakan penerimaan perpajakan minus 5,4%.

“Untuk 2020 ini sudah lakukan penajaman lagi dua kali, pertama asumsi sesuai Perpres 54 dan angkanya -5,4%, setelah kita lihat lagi pakai outlook dan pakai -9,2%. Belum pernah kita alami sedalam ini,” kata Febrio di ruang rapat Banggar DPR, Jakarta, Rabu (24/6).

Febrio menjelaskan, penyebab penerimaan perpajakan nasional terjun bebas di tahun ini karena dua masalah. Pertama, dunia usaha sedang sulit dihantam Corona, kedua karena pemerintah meningkatkan belanja untuk memberikan insentif.

“Jadi penurunan perpajakan datangnya dari dua arah ekonomi dan di sisi lain pemerintah ingin masuk bantu sektor usaha, maka kita masuk ke -9,2%,” tambahnya.

Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 695,2 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Pada program ini pemerintah memberikan banyak insentif untuk beberapa sektor termasuk dunia usaha.

Dari anggaran program PEN sebesar Rp 695,2 triliun. Jika dirinci, anggaran tersebut terdiri untuk sektor kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, insentif dunia usaha Rp 120,61 triliun, insentif bagi UMKM Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, dan sektoral K/L dan Pemda sebesar Rp 106,11 triliun.

“Harapannya, penerimaan perpajakan ikut membaik di 2021, kalau kita sangat dalam di 2020, kita pakai asumsi -9,2%, ini sangat dalam,” ungkapnya.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Tags: coronaDPR RInasionalUMKM
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Akhirnya, Ruben Buka Suara soal Kisruh Nama ‘Bensu’

Berita Berikutnya

Lansia di Sidempuan Perkosa Wanita Keterbelakangan Mental hingga Hamil

Related Posts

Ekonomi

Banjir Pasokan, Harga Minyak Mentah RI Turun Jadi US$ 106,73/Barel

Selasa, 2 Agustus 2022
Ekonomi

Distribusi Pangan di Sumut Lancar, Inflasi Juli Diprediksi Landai

Rabu, 27 Juli 2022
Ekonomi

BI Tahan Suku Bunga Acuan 3,5% 17 Bulan Berturut-turut

Kamis, 21 Juli 2022
Ekonomi

Meskipun Inflasi, Tren Harga Minyak Mentah Dunia Masih Bulish di Kuartal III-2022

Kamis, 21 Juli 2022
Ekonomi

Cadangan Minyak RI Tinggal 9 Tahun, Batu Bara 69 Tahun

Selasa, 19 Juli 2022
Ekonomi

Tarif Pungutan Ekspor Sawit Dihapus, Harga TBS Diharapkan Bakal Naik

Senin, 18 Juli 2022

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Rem Blong, Truk Tabrak Tiang Listrik di Medan

Kamis, 11 Agustus 2022

Baliho Puan Maharani Presiden 2024 di Medan Tak Berizin

Kamis, 11 Agustus 2022

Tuchel Paksa Chelsea Beli Aubameyang

Kamis, 11 Agustus 2022
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana