Jakarta(MedanPunya) Kementerian Pertanian memperkirakan, Indonesia membutuhkan 5,3 juta ton Crude Palm Oil (CPO) untuk merealisasikan bahan bakar minyak (BBM) solar campur sawit atau biodiesel 50% (B50). Ditargetkan, produksinya siap dilakukan pada 2026.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Indonesia saat ini telah mencapai bahan bakar B35%. Untuk melompat ke B50, dibutuhkan CPO sebanyak 5,3 juta.
“Untuk mencapai B35, lompat ke B50, kami butuh 5,3 juta ton (CPO). Kita proses tahun depan, mudah-mudahan paling lambat 2026 selesai (siap produksi),” kata Amran, Selasa (22/10).
Sebelum B50, pemerintah RI juga tengah penyiapan untuk B40. Amran memastikan B40 sudah bisa diterapkan pada Januari 2025. Meski begitu, persiapan untuk B50 paralel dilakukan dengan penyiapan B40.
“Biodiesel B50 kita sudah rancang, Januari B40 sudah jalan. Kita rancang dulu B50 karena bahannya cukup,” ujarnya.
Amran juga memastikan, persediaan CPO Ri masih mencukupi. Adapun RI sendiri punya kuota ekspor CPO mencapai 26 juta ton. Menurutnya, sebagian dari porsi tersebut bisa dimanfaatkan untuk B50 ini.
“CPO kita produksinya 46 juta ton. Sekarang dalam negeri kita pakai 20 juta ton, kita ekspor 26 juta ton. Kalau kita mengambil 5,3 juta ton, berarti nggak ada masalah kan? Karena kita ekspor 26 juta ton. Kita kurangi sesuai kebutuhan dalam negeri, kita prioritaskan dalam negeri,” kata dia.
Begitu pula dengan pabrik pengolahannya, ia juga memastikan kesiapannya. Pekerjaan rumah (PR) berikutnya ialah untuk meningkatkan kapasitasnya.
“Sekarang sudah mulai 2025 Januari, itu (produksi) B40. Mudah-mudahan bisa lebih cepat, kapasitas pabrik sudah cukup untuk B50,” ujar Amran.***dtc/mpc/bs