Ternyata Banyak Perusahaan di Sumut Tak Bayar THR sampai Sekarang

Medan(MedanPunya) Idul Fitri 1442 Hijriah telah berlalu. Namun sejumlah pekerja di Sumatera Utara ada yang belum mendapatkan uang tunjangan hari raya (THR) hingga saat ini.

Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara mencatat adanya 32 laporan yang belum selesai.

“Mulai dari kami buka posko THR sesuai dengan surat edaran dari menteri dan gubernur, dari 7 titik posko yang kami buka di Sumatera Utara sampai hari ini sudah ada 32 laporasn,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara Baharuddin Siagian, Kamis (27/5).

Dari 32 laporan yang masuk, ada sembilan yang selesai.

Burhanudin mengatakan, dia sudah meminta para pengawas turun ke lapangan untuk menemui perusahaan-perusahaan nakal yang tak mau melunasi kewajibannya itu.

“Informasi dari hasil para pengawas di lapangan, ada sudah diselesaikan, sedang proses, dan ada aduan yang baru masuk hari ini. Itu pun sekitar empat laporan dan akan langsung ditindak lanjuti,” kata Baharuddin.

Dia menyebut, selain masuk ke Disnaker, ternyata ada juga laporan pekerja yang dikirimkan ke menteri.

Jumlah laporan yang diterima menteri ada tiga laporan.

“Ada juga tiga pengaduan langsung ke menteri dan menyuruh kita tanggapi. Sudah kita terima aduan tersebut dan pas dicek ternyata tercatat di data kita dan sebenarnya sudah kita tagani juga,” katanya.

Terkait hal ini, Baharuddin menjelaskan bahwa sampai saat ini progres penyelesaian aduan berjalan dengan baik.

Dia mengklaim, belum ada perusahaan yang membangkang.

Sejauh ini sudah ada perusahaan yang melakukan negosiasi dan membayar 50% di bulan ini dan sisanya November.

“Kecuali ada satu perusahaan di wilayah Amplas tidak ditemukan, padahal sudah dicari-cari dan sudah dua kali ke lapangan dicek,”

“Kebetulan juga pengadu tidak mau menyebutkan nama dan hanya nama PT saja diberitahu, dengan alasan takut di PHK, tentu kami tetap melindungi si pengadu lah dan menagani aduannya,” kata Baharuddin.

Soal alasan kenapa banyak perusahaan yang tak mau menjalankan kewajibannya itu, Burhanuddin menyebut sejumlah perusahaan di Sumut ini berdalih tengah mengalami defisit pemasukan.***trb/mpc/bs

 

 

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version