Jakarta(MedanPunya) Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot Kamis (11/6) kembali menguat. Mengutip data Bloomberg rupiah berada pada level Rp 13.922 per dollar AS atau melemah 58 poin (0,41 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 13.980 per dollar AS.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah hari ini terdorong oleh hasil rapat FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) yang tidak akan menaikkan suku bunga acuan.
“Hasil rapat moneter Bank Sentral AS, The Fed bakal menjadi mover untuk pergerakan rupiah hari ini. The Fed mengatakan tidak akan menaikan suku bunga dan tetap mendukung pembelian obligasi hingga tahun 2022. Pernyataan ini mengindikasikan ekonomi AS masih akan melemah dalam waktu yang cukup lama,” ungkap Ariston.
Ariston menilai, pernyataan ini memberikan tekanan untuk dollar AS, sehingga berpotensi mendorong penguatan Rupiah terhadap dollar AS pagi ini.
Disisi lain, pernyataan the Fed ini menyiratkan ekonomi global tidak akan pulih seperti dari dampak wabah Covid-19 dalam waktu dekat. Apalagi pasar mewaspadai second wave di negara yang sudah membuka ekonominya di tengah pandemic, seperti di Indonesia.
Laporan terbaru menunjukkan, tingkat penambahannya malah semakin naik yang berpotensi memperketat kembali aktivitas ekonomi. Hal ini berpotensi memberikan sentimen negatif kepada aset berisiko.
Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada level Rp 13.800 per dollar AS sampai dengan Rp 14.100 per dollar AS.***kps/mpc/bs