Jakarta(MedanPunya) Vietnam diramal akan menjadi raksasa baru di kawasan Asia Tenggara. Hal ini karena Vietnam diprediksi bisa tumbuh pesat pada tahun-tahun berikutnya.
Naiknya ekonomi Vietnam ini disebabkan karena gencarnya negara tersebut sebagai pusat manufaktur global.
Analis New World Wealth Andrew Amoils menjelaskan, Vietnam diperkirakan akan mengalami peningkatan kekayaan hingga 125% selama 10 tahun ke depan. Ini merupakan yang terbesar dibandingkan negara lain dalam hal PDB per kapita dan jumlah penduduk kaya.
“Vietnam adalah basis manufaktur yang semakin populer bagi perusahaan teknologi, otomotif, elektronik, pakaian dan tekstil multinasional,” kata Amoils.
Ia menambahkan, India yang sebelumnya diperkirakan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia pada tahun 2027, menempati posisi kedua dengan perkiraan pertumbuhan kekayaan sebesar 110%.
Amoils juga menjelaskan, Vietnam dianggap sebagai negara yang aman dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik, yang memberikan insentif tambahan bagi perusahaan untuk mendirikan operasi manufaktur di negara tersebut.
Dalam sebuah laporan, McKinsey melaporkan bahwa negara ini memiliki lokasi yang strategis, berbatasan darat dengan China dan dekat dengan jalur perdagangan maritim utama. Vietnam punya biaya tenaga kerja yang rendah, serta infrastruktur yang mendukung ekspor negara tersebut, semuanya telah mengubah Vietnam menjadi tujuan utama investasi internasional.
Pertumbuhan PDB Vietnam pada tahun 2023 melambat menjadi 5,05% dibandingkan dengan ekspansi sebesar 8,02% pada tahun 2022 karena melemahnya permintaan global dan terhentinya investasi publik. Manufaktur menyumbang seperempat dari PDB-nya. Data Bank Dunia menunjukkan, sepuluh tahun yang lalu, PDB per kapita Vietnam adalah sekitar US$ 2.190, tumbuh hampir dua kali lipat menjadi US$ 4.100.
“Vietnam berkembang pesat dan sebagian besar penduduknya merasakan manfaatnya,” kata kepala investasi VinaCapital Group Andy Ho, kepada CNBC melalui email.***dtc/mpc/bs