Medan(MedanPunya) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Alwi Mujahit mengatakan, vaksin virus Covid-19 akan sampai, jika tidak terjadi hambatan atau halangan dari pemerintah pusat.
Nantinya, vaksin ini akan disuntikkan kepada 8,2 juta warga se-Sumut.
“Alokasi vaksin kita 8,2 juta warga. Jadwal bulan ini akan sampai vaksin ke Sumut,” kata dia, saat ditemui di Posko Satgas Covid-19 Sumut, di Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat (13/11).
Saat ini, kata Alwi, para petugas medis yang akan menyuntikkan vaksin masih dalam tahap pelatihan. Perihal ini dilakukan, agar petugas tidak salah dalam menyuntikkan dan mengetahui bagaimana vaksin ini beraksi ketika disuntikan kepada warga.
“Saat ini masih pelatihan petugas-petugas yang akan bertugas,” ujarnya.
Setelah menerima vaksin dari Jakarta, pihaknya akan langsung menyalurkan kepada pemerintah kabupaten/kota di Sumut.
Tapi, sebelum menyalurkan vaksin, pastinya Satgas Covid-19 Sumut meminta data warga yang akan disuntikan vaksin tersebut.
Alwi mengatakan, usia 15-59 tahun, adalah orang yang akan disuntikkan vaksin tersebut.
“Kami juga menyusun, siapa saja sasaran yang disuntikkan vaksin. Umur yang disuntikkan vaksin 15-59 tahun,” jelasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Mardohar Tambunan mengatakan angka kematian pasien Covid-19 di Medan menurun drastis.
Ia menuturkan sepanjang November, rata-rata angka kematian dalam satu minggu paling banyak empat orang.
“Artinya dalam satu minggu ada beberapa hari yang nol angka kematian nya. Ini menurun drastis jika dibanding beberapa bulan lalu yang angka kematian kita sangat tinggi,” ungkap Mardohar di Posko Satgas Covid-19, Jalan Ibus Raya Medan Petisah, Selasa (10/11).
Lebih lanjut dikatakannya, kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan sudah mulai meningkat. Hal ini, menurut nya karena faktor angka kesembuhan yang meningkat.
“Masyarakat sekarang sudah mulai tumbuh kesadaran, saya rasa ini karena sudah banyak yang tertular sehingga pemahaman bahwa virus ini bisa menular ke siapapun itu semakin meningkat. Jadi lebih aware masyarakat,” katanya.
Mardohar mengatakan, meskipun angka kesembuhan meningkat dan angka kematian menurun, namun Kota Medan belum bisa keluar dari zona merah.***trb/mpc/bs