Medan(MedanPunya) Personel Satreskrim Polrestabes Medan disebut melakukan salah tangkap kepada Ketua NasDem Sumut Iskandar dalam kasus scamming dan judi online. Polisi menyebut nama ‘Iskandar’ yang dicari-cari pihaknya itu diduga hendak melarikan diri dari Sumatera Utara (Sumut).
“Keberhasilan dari pada pengungkapan scamming dan judol adalah kecepatan. Anggota kami kurang lebih empat orang dari Polrestabes Medan melakukan pengecekan terhadap ada pengembangan kasus inisial I (Iskandar) karena yang bersangkutan diduga akan melarikan diri dari wilayah Sumut,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan di Polda Sumut, Jumat (17/10).
Ferry mengatakan dari hasil penelusuran profil yang dilakukan personel Polrestabes Medan tersebut, nama Iskandar yang diduga terlibat dalam kasus scamming dan judol itu tengah berada di Bandara Kualanamu. Alhasil, petugas langsung melakukan pengejaran ke bandara.
Setibanya di bandara, petugas kepolisian berkoordinasi dengan petugas Avsec untuk mengecek soal keberadaan nama ‘Iskandar’ itu.
“Hasil profiling anggota, ternyata mereka mendapatkan ada inisial yang sama di manifest untuk pesawat, maka anggota kami melakukan pengejaran informasi ke Bandara kualanamu. Karena kami tidak bisa masuk ke dalam, kami bekerjasama dengan Avsec untuk melakukan verifikasi terhadap inisial yang bersangkutan,” sebutnya.
Perwira menengah polri itu menjelaskan bahwa personel Polrestabes itu telah memiliki data terkait nama ‘Iskandar’ tersebut. Namun, saat dicocokkan dengan Ketua NasDem Sumut, datanya tidak cocok.
“Hasil pengecekan, ternyata inisial yang kami cari tidak identik dengan yang ada di manifest. Jadi, terus terang waktu kejadian tersebut, itu dilakukan untuk pengecekan, bukan penangkapan. Karena ini dibutuhkan kecepatan, jadi ini mungkin anggota kami tidak sempat untuk mengecek profil yang bersangkutan (Iskandar), sehingga terjadi hal seperti itu. Sebenarnya kita ada dapat data (Iskandar terduga pelaku scamming), kami lakukan pengecekan, tapi ya mungkin petugas yang kami kirim atau perbantukan, melakukan tindakan-tindakan yang kurang berkenan,” jelasnya.
“Dalam rangka pengungkapan kasus, kami selalu mencari setiap informasi ataupun data-data yang kita gunakan untuk pengungkapan kasus. Jadi, kalau data sekecil apapun, maka akan kami kejar untuk bisa membuat terang suatu kasus. Jadi, kita dapat nama, maka kami akan cek nama tersebut memang benar atau tidak,” sambungnya.
Saat ini, kata Ferry, Bidpropam Polda Sumut tengah memeriksa empat personel Satreskrim Polrestabes Medan terkait kejadian itu.
“Saat ini, kami sedang memproses anggota kami kurang lebih empat orang,” kata Ferry.
Ferry menyebut keempat personel tersebut masih menjalani pemeriksaan. Propam tengah mendalami apakah ada kesalahan prosedur yang dilakukan petugas kepolisian saat kejadian tersebut.
“Saat ini, masih dalam proses di Bidpropam Polda Sumut untuk mengecek apakah ada kelalaian ataupun kesalahan prosedur oleh anggota yang mengakibatkan perbuatan yang tidak menyenangkan kepada masyarakat,” jelasnya.***dtc/mpc/bs